KELUARGA MILENIAL : Suryadi saat bersama keluarga kecilnya, istri dan kedua anaknya serta ibu mertua bersantap siang di salah satu tempat makan di kawasan Jalan Raya Bogor, beberapa waktu lalu. FOTO : ARNET/RADAR DEPOKSetelah menelusuri kehidupan karir ketua RT milenial, Suryadi, kini kita menelisik lebih dalam sosok di balik layar yang membuat ia bisa melesat pada setiap karirnya, yaitu keluarga. Laporan : Arnet KelmanutuRADARDEPOK.COM - Bukan hanya menjadi RT termuda, Suryadi juga berani menikah muda. Waktu itu usianya baru 24 tahun, dan saat ini sedang melanjutkan studinya di Universitas Indraprasta mengambil Pascasarjana (S2).
"Saya nikah muda karena inspirasi dari ayah. Menikah muda biar fokus bertugas karena jadi punya tanggung jawab," ungkap Suryadi ditemui di Balai RW16 bersama warga setempat.
Khairina nama sang pujaan hati Suryadi yang kini menemani hidupnya sampai akhir hayat. Awal pertemuan dengan istri, yaitu sama-sama bergerak di organisasi, meniti karir di organisasi hingga akhirnya memutuskan untuk berkeluarga.
"Akhirnya kami menikah pada tahun 2016 dengan pertimbangan yang matang," jelasnya.
Suryadi memiliki anak yang cantik dan ganteng, Aini (3 th) dan Aidan (1 th). Menjadi orangtua merupakan proses transisi dalam hidup yang tidak mudah. Peran seorang ayah dalam mendidik anak tak kalah penting dengan seorang ibu. Ayah merupakan kunci dalam membantu perkembangan kognitif dan emosional anak.
“Menjadi ayah di usia 25 tahun, luar biasa. Sampai sekarang saya pun masih tak percaya, diamanahkan seorang anak yang cantik, ganteng dan lucu. Sekarang saya masih melanjutkan studi.“ ucapnya seraya mengucapkan syukur pada Allah SWT.
Di bangku plastik merah, dia berucap apa yang Allah SWT berikan untuk kita pasti itu yang terbaik buat hamba-Nya, karena jalan hidup dan ujian setiap manusia itu akan berbeda-beda. Sejalan dan sehati yang sama juga diungkapkan Khairina. Suryadi membeberkan bahwa anggapan nikah muda akan mendapat kebahagiaan yang sejati, itu atas dasar pencerahan sang istri.
"Alhamdulilah kita sepaham. makanya kita memutuskan menikah muda. Daripada hanya memadu kasih yang datangnya dari hawa nafsu dunia. Itu tidak baik," bebernya yang saat itu mengenakan peci berwarna hitam.
Mereka berdua saat berstatus mahasiswa juga aktif berdakwaah di kampus. Namun semua dakwaahnya mereka lakukan di keluarga, demi menguatkan cinta dalam bahtera rumah tangga. Tak hanya itu, untuk warga dan tetangga sekitar kadang juga berdakwaah.
"Jadi dakwah kami tak berhenti. kami masih aktif. hanya itu saja perbedaannya. Mohon doa agar keluarga kami Sakinah, Mawaddah Warahmah," harapnya. (*)Editor : Pebri Mulya