TAHAP PEMBANGUNAN : Suasana pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) di kawasan Kelurahan Cisalak, Kecamatan Sukmajaya. FOTO : AHMAD FACHRY/RADAR DEPOK
RADARDEPOK.COM, DEPOK - Warga yang masih menempati lahan kampus Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), di Kelurahan Cisalak, Sukmajaya Kota Depok harus segera angkat kaki. Juli pihak kampus mulai menyosialisasikan pengosongan lahan eks Radio Republik Indonesia (RRI) itu.
Kuasa Hukum UIII, Misrad mengatakan, sudah berkomunikasi dengan perwakilan warga yang masih menempati lahan milik UIII. Ini dilakukan sebagai kelanjutan upaya UIII mengosongkan lahan yang masih di duduki warga.
"Kami sudah bertemu dengan perwakilan warga yang setuju, dan rencananya kami akan terus lakukan sosialisasi setelah pertemuan kemarin," kata Misrad kepada Radar Depok, Rabu (24/06).
Pihaknya menyebut, UIII dalam hal ini Kementerian Agama (Kemenag) akan lakukan sosialisasi pengosongan lahan awal Juli mendatang. Pasalnya, proses pembangunan akan segera diselesaikan guna mengejar proses perkuliahan yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat. "Mulai awal Juli kami targetkan sudah ada sosialisasi," tegas Misrad.
Setelah sosialisasi, pihaknya mengaku akan langsung mendata warga yang bersedia meninggalkan lahan tersebut. "Jika sudah sosialisasi, kami akan lanjutkan dengan pendataan warga, untuk kemudian diberikan uang kerohiman," bebernya.
Belum lama, Wakil Menteri Agama (Wamenag), Zainut Tauhid Saadi menyambangi pembangunan UIII di Sukmajaya Kota Depok. Dia mengatakan, UIII diharapkan akan menjadi trendsetter akademik, riset dan budaya Islam.
"Sebagai lembaga pendidikan yang bertaraf internasional, UIII diharapakan menjadi trendsetter akademik, riset, serta budaya Islam baik, di tingkat regional maupun internasional," kata Zainut seperti dikutip dari situs kemenag.go.id.
Sebagai pusat kebudayaan Muslim Indonesia, UIII akan menjadi etalase dan sekaligus jendela bagi Islam Indonesia ke dunia luar dan menjadi bagian terpenting dari soft diplomacy ke dunia luar.
Dia menambahkan, untuk dapat mewujudkan hal tersebut maka diperlukan dukungan seluruh pihak. "UIII berorientasi dan harus didukungan oleh pelbagai pihak baik pemerintah, masyarakat, dunia akademik dan riset secara keseluruhan," ujar Zainut.
Menurut dia, UIII merupakan proyek strategis nasional untuk Indonesia sebagai negara Muslim terbesar di dunia yang memperjuangkan islam wasathiyah (moderat).“UIII ini menjadi bukti kehadiran kita di tingkat internasional sebagai negara Muslim terbesar,” ujar Wamenag.
Oleh karena itu, lanjut Wamenag, UIII harus dijadikan sebagai ikon Islam Wasathiyah Indonesia yang bertaraf intenasional dalam bidang akademik, riset, serta professionalisme. (rd/rub)
Jurnalis : Rubiakto (IG : @rubiakto)
Editor : Pebri Mulya
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:01 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 12:43 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 06:30 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 23:41 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:20 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:05 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 05:35 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:55 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:11 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:45 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:36 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 19:38 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 14:15 WIB