Senin, 22 Desember 2025

Mengenal Usaha Keripik Nyonya Nugraha : Raih Penghargaan hingga Dikunjungi Mahasiswa (3-Habis)

- Senin, 29 Juni 2020 | 09:37 WIB
PRODUK RUMAHAN : Pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) menunjukkan olahan keripik dari kulit pisang di kawasan Kelurahan Boponter, Kecamatan Cipayung. FOTO : AHMAD FACHRY/RADAR DEPOK   Keseriusan Vipo Andrijani mengembangkan usaha kerupuk dari kulit pisang berbuah manis. Kini, ia menunggu proses label halal dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Depok. Laporan : Rubiakto RADARDEPOK.COM - Tantangan dan rintangan satu persatu berhasil dilewati Vipo Andrijani dalam mengembangkan bisnisnya mengolah kulit pisang. Diketahui, usaha yang dirintisnya tersebut sudah mendapatkan P-IRT dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, artinya sudah aman dikonsumsi bagi konsumen. Tidak hanya itu, Vipo kini sedang mengajukan produknya untuk mendapatkan label halal dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian serta Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Depok. “Sedang dalam proses, mudah-mudahan cepat keluar,” katanya. Proses pembuatan keripik dari kulit pisang ini, kata perempuan asli Sunda ini menjelaskan selama proses pembuatan dibutuhkan kesabaran. Hal itu dimulai dari mencari bahan baku. Kulit pisang didapat dari teman yang ada di Kelurahan Jatijajar, Tapos dan memang kebetulan pelaku usaha keripik pisang. ”Ada perternak yang mengambil limbah pisang, saya minta ke dia (teman) untuk diberikan ke saya. Akhirnya sampai sekarang limbah itu dimanfaatkan menjadi keripik kulit pisang,” bebernya. Setelah mendapatkan bahan baku, kulit pisang ini dicuci hingga bersih satu persatu. Biasanya, saya memproduksi keripik kulit pisang ini sebanyak 15 kilogram. “15 kilogram kulit pisang butuh waktu tujuh jam mengukusnya. Proses lainnya, mengeringkan dan diblender diberi racikan sesuai keinginan,” bebernya. Hasil produksi keripik dari limbah pisang ini pun menjadi berkah bagi tentangganya. Sebab, kalau ada pesanan, Vipo meminta bantuan kepada tetangganya. Belum lama ini, Vipo mendapatkan penghargaan, dengan kategori inovasi ramah lingkungan tingkat kecamatan. “Nanti akan melaju di tingkat provinsi Jawa Barat,” tukasnya. Selain itu, produk keripik dari kulit pisang ini sudah tercium kalangan akademis. Pihak Universitas Indraprasta (Unindra) di Jakarta Timur mengirim mahasiswanya belajar memproduksi keripik kulit pisang ini. “Mereka berkunjung ke rumah, ingin tahu bagaimana caranya membuat keripik dari bahan baku kulit pisang,” tutup Vipo. (*)   Editor : Pebri Mulya

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X