RADARDEPOK.COM - Pembentukan Komunitas Wartawan Cinta Cupang Indonesia (KWACCI) awalnya hanya sebagai wadah silaturahmi, bagi seluruh wartawan di Depok yang memiliki hobi mengoleksi ikan cupang.  Kehadiran KWACCI ternyata disambut antusias wartawan penghobi cupang di Depok, yang membutuhkan saran berbagi informasi seputar ikan cupang. Laporan : Indra Abertnego Siregar Malam itu waktu menunjukkan tepat pukul 23 : 20 WIB. Ketua KWACCI Fahmi Akbar terlihat masih asik berkutat dengan dunia air. Setelah selesai menguras toples demi toples wadah ikan cupang hias miliknya, dia lalu bergegas mengambil alat penyaring atau yang biasa dikenal sebagai serokan. Serokan itu digunakannya untuk meraup sekumpulan jentik nyamuk dan juga kutu air yang dia taruh di beberapa baskom bulat yang terbuat dari plastik.  Dengan telaten, Fahmi memberi makan ratusan hewan peliharaanya tersebut, baik yang sudah tinggal sendiri di dalam toples. Maupun yang masih bergerombol di dalam sterofoam berukuruan panjang satu meter dengan lebar setengah meter. Cukup seru memang memandangi ikan peliharaanya dengan lahap menyantap jentik nyamuk yang dicemplungkan Fahmi ke dalam toples, salah satu ikan kesayangannnya berjenis Nemo Galaxi. “Kalau yang di dalam toples biasanya ikan ukuran M sampai L, kadang ada juga yang ukuran S, tapi dilihat dulu kualitasnya, kalau bakal jadi ikan kontes baru masukin toples,” tuturnya sembari menyerok kutu air untuk diberikan kepada anak benih ikan cupang atau burayak di dalam sterofoam. Uniknya, burayak milik Fahmi seakan sudah tau jika tuanya yang kerap mengubah warna rambutnya ini akan memberi mereka makan. Belum juga Fahmi menuangkan kutu ari ke dalam sterofoam, burayak ikan cupang jeni Blue Rim tersebut sudah berkerumun menunggu Fahmi menumpahkan makanan favorit mereka. Sembari memberi makan calon ikan penambah pundi – pundi perekonomian keluarga nya itu, Amoy sapaan akrabnya kembali menceritakan sejarah perjalanan KWACCI. Diambilnya sebatang rokok bersampul putih dengan lambang huruf A mencolok dengan latar warna merah, lalu dibakarnya.  Merokok merupakan salah satu metode yang dia lakukan untuk menciptakan suasana yang seimbang dan tepat untuk relaksasi diri. “Jadi KWACCI awalnya dibentuk lewat grup Whatsapp (WA), sebelum saya memasukkan anggota grup, saya tanya dulu beberapa wartawan di Depok, pelihara ikan cupang gak. Kalau pelihara mau gak masuk grup KWACCI. Dan mereka ternyata banyak yang pelihara cupang dan butuh wadah untuk konsultasi mengenai cupang hias, baru saya masukin mereka jadi anggota grup,” tuturnya. Di dalam grup Whatsapp KWWACI ini ada beberapa wartawan dari berbagai media di Depok, ada yang dari Radar Depok, Sederhana, Warta Depok, hingga Tempo. “Sebenernya gak cuma watawan Depok aja yang ada  di Grup, dari Radar Bogor dan Warta Bogor juga ada yang gabung ke grup KWACCI,” terangnya. Ketika  grup itu dibuat dan memiliki banyak anggota, benar saja, banyak anggotanya yang langsung memamerkan foto koleksi ikan cupang mereka. Ada juga yang bertanya mengenai cara merawat ikan, mengobati ikan yang sakit, dan juga transaksi jual beli ikan cupang. “Seru sih, kan kalau grup wartawan lain kita bosen juga yah bahas berita terus. Nah di grup KWACCI ini murni bahas percupangan, dilarang keras bahas berita,” tandasnya. (bersambung) Editor : Fahmi Akbar