Mengenal Lebih Dekat Muralist Kota Depok, Rachmad Andriyanto (1)  RADARDEPOK.COM, Seni mural merupakan lukisan yang dibuat pada dinding, dan tempat berekspresi, sekaligus menjadi tempat kritik di ruang publik. Laporan : Lutviatul Fauziah Rachmad Andriyanto atau lebih dikenal dengan Ray Andree, merupakan pria kelahiran 1986, sejak kecil memang sudah mulai terlihat bakat seni mengalir pada dirinya. Berawal dari suka membuat coretan-coretan di kertas ataupun tembok rumahnya sejak kecil, nyatanya hobinya ini terus diasah hingga sekarang. Saat duduk di bangku sekolah, Ray kerap kali mengikuti berbagai perlombaan, mengambar dan mewarnai, bahkan sering meraih juara. Ayah dua orang anak ini, terjun ke dunia mural sejak enam tahun silam. Itu pun tidak dijadikan sebagai pekerjaan utama. Karena, saat itu ia membuka usaha di bidang percetakan yang masih berjalan hingga saat ini. Disela-sela waktu bekerjanya, pria yang berdomisili di Kampung Serab RT5/4 Kelurahan Tirtajaya, Kecamatan Sukmajaya ini, menyempatkan waktunya mengembangkan hobi yang disukainya sejak kecil. Ray mulai membuat mural bersama teman-temannya, dengan berbagai tema. Mulai dari pemandangan, sosok, grafiti ataupun kritik sosial. Karena mural juga terus berkembang menjadi media komunikasi masyarakat dalam menyampaikan pesan. Bagi pria kelahiran Jakarta1986 ini, banyak cara saling berbagi kepada semua orang. Tidak hanya berupa materi, namun bisa dengan berbagi keceriaan melalui mural. Awal mula terjun ke dunia mural, dirinya lebih sering menjalankan aksi sosial dari hobinya tanpa mengharapkan materi. "Awalnya memang lebih banyak membuat mural untuk sosial. Namun, lambat laun dari mulut ke mulut alhamdulillah sudah mulai dikenal masyarakat," ucap ayah dua orang anak ini. Walaupun enam tahun lalu, sosial media belum dia gunakan mempromosikan karya-karyanya. Tetapi, dari teman ke teman sudah cukup efektif membuatnya mendapatkan job di sana-sini.  Dia pernah membuat mural mulai dari ruang publik, sekolah, cafe, perkantoran, Balaikota hingga alun-alun Kota Depok. (bersambung)   Jurnalis: Lutviatul Fauziah Editor: M. Agung HR