Masa keemasan Kosasih di mulai dari 1981. Usaha ikan hias yang ditekuninya, membuahkan hasil yang tak pernah disangkanya. Menjadi salah satu distributor ikan hias di seluruh Jabodetabek, menghasilkan rumah yang kini ia tempati bersama keluarga.
Laporan : Arnet Kelmanutu
RADARDEPOK.COM, Naik turun dunia usaha telah dirasakan Kosasih yang kini menginjak usia kepala enam. Tepatnya 61 tahun. Tentu masa keemasan bidang usahanya sangat dirasakan keluarga, terbukti sebuah rumah di kawasan Kecamatan Tapos didapatkan dari mengumpulkan pundi-pundi keuntungan usaba ikan hias.
"Dulu ya itu. Saya masih budidaya ikan hias. Ada 30 jenis ikan hias yang dibudidayakan," katanya.
Memang ada beberapa jenis ikan hias. Ada ikan hias tawar, ikan hias akuarium, ikan hias predator tawar, sampai ikan hias predator akuarium. Tempat budidaya yang seluas 15X10 meter menjadi saksi bisu ketekunan Kosasih dalam membudidayakan ikan.
Sambil tersenyum, pria yang telah memiliki cucu itu, mengingat dahulu penghasilannya setiap bulan yang berhasil didapatnya tembus Rp5 juta. Pada tahun itu, jumlah sebanyak itu sudah mampu menghidupi enam anaknya, sambil menabung untuk membeli tanah hingga membangun rumah.
"Belinya juga dicicil, tanahnya dulu, lalu kumpulkan materialnya, baru di bangun rumahnya," terangnya.
Kosasih berpikir, jika menggunakan tukang tidak akan mampu uangnya untuk membangun rumah. Ia pun memanfaatkan kegotong royongan keluarga kecilnya, anak, keponakan, sampai sanak saudara untuk membangun kediaman pribadinya.
Semua berjalan bukan dalam waktu sebentar, kesabaran dan ketekunannya selalu membawa hasil yang yang baik. Rumahnya berdiri dua tahun setelah bahu membahu mengumpulkan uang keuntungan dari budidaya ikan hias.
"Alhamdulillah, ini juga ridha dari Allah SWT. Biar kecil, tapi punya sendiri," ucap Kosasih.
Kini, jajaran kolam ikan hiasnya tidak terisi penuh. Dari 10 kolam yang berjajar hanya sekitar tiga sampai empat kolam yang terisi ikan hias predator tawar. Semua terjadi karena dunia bisnis tidak melulu berada di atas, kadang di bawah, jika peminat sedang tidak bergairah.
Meski begitu, mental baja yang dimiliki tidak membuat kosasih berputus asa. Melalui wadah Minamaju, dituangkan seluruh ide dan kemampuannya agar tetap bertahan, terlebih di masa pandemi ini. (*)
Editor : Junior Williandro