Rian Rinaldy kini sudah menginjak 23 tahun. Lima tahun sudah ia tekun menggeluti Muaythai. Ragam prestasi mentereng pun sudah ia rengkuh.
Laporan : Ivanna Yustiani
RADARDEPOK.COM, Setelah meraih medali emas pada pertandingan pertamanya di Kejurda 2017. Rian mengikuti pertandingan keduanya di Liga Nasional, di Tulungagung. Pada kesempatan ini, ia gagal. Urung dapat medali.
Tak putus asa, dirinya terus berlatih mengolah tubuh. Ia mulai mengikuti Praporda. Keberuntungan mulai menghampiri. Mampu merebut medali emas untuk kedua kali di pertandingannya yang ketiga.
Di liga selanjutnya pada tahun 2018 di ajang Porda Jawa Barat XIII Rian mempersembahkan medali perak, dan di beberapa Liga Nasional lainnya pun Rian masih mendapat perak. Meski belum cukup puas, dirinya beryukur sudah pernah memperoleh medali emas.
“Meskipun sudah pernah meraih dua medali emas, saya masih ingin terus berusaha untuk mendapatkan medali emas berikutnya,” ujarnya.
Dengan serius berbincang via telepon, Rian menjelaskan ada satu hal yang membuatnya merasa berat kala berlatih. Mesti meninggalkan sang ayah dikarenakan Rian memiliki tempat latihan yang cukup jauh dari rumahnya. Namun dengan begitu, Rian yakin apa yang dilakukannya dapat hasil yang baik.
“Kesulitannya sih saya jauh dari orang tua, kadang engga tega untuk ninggalin ayah dirumah karena harus latihan ditempat yang jauh dari rumah,” katanya.
Rian baru saja mengikuti ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX, dengan cabang olahraga Muaythai kelas 67 Kg. Dirinya mampu menyumbang medali perak untuk Jawa Barat. Lagi-lagi ia belum cukup puas dengan apa yang sudah di raih, namun ia bangga karena sudah dapat mengikuti ajang olahraga yang dihelat di Papua tersebut.
PON adalah hal yang paling berkesan dalam hidupnya. “PON ini lebih berkesan, meskipun tidak bawa pulang medali emas. Saya bersyukur dan harus tetap berlatih agar dapat hasil yang baik di pertandingan selanjutnya,” tandasnya. (bersambung)
Editor : Junior Williandro