RADARDEPOK.COM, DEPOK - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok telah melakukan pemetaan titik rawan banjir dan longsor di Kota Depok, tercatat ada sebanyak 23 titik menjadi rawan bencana, baik longsor maupun banjir.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok, Raden Gandara Budiana menjelaskan, 23 titik rawan itu terdapat hampir di semua kecamatan di Kota Depok. Namun sebarang yang paling banyak ada di Kecamatan Sukmajaya, Pancoranmas, Cipayung, dan Sawangan.
"Yang rawan di Kota Depok sebetulnya ada sekitar 23 titik lokasi. Itu hampir disemua wilayah di Depok," kata Gandara
Dirinya menerangkan, bencana alam yang rawan terjadi di Kota Depok meliputi banjir, longsor maupun angin puting beliung. Namun dalam indeks resiko bencana, Depok masuk dalam terendah kedua se Jawa Barat tapi antisipasi tetap harus dilakukan.
Beberapa wilayah yang sering terjadi genangan di Kota Depok juga, seperti Cimanggis, Sukmajaya, Bukit Cengkeh, Cipayung, Sawangan dan Bojongsari. Kemudian di Sawangan ada beberapa titik, salah satunya Bumi Sawangan Indah (BSI)
"Biasanya kalau banjir itu hanya genangan. Kalau genangan banyak terjadi di wilayah yang saya sampaikan," terang Gandara.
Sampai saat ini, kata Gandara, pihaknya masih menerima laporan dari masyarakat terkait musibah yang terjadi saat hujan deras. Tentunya, juga berkoordinasi dengan lintas Dinas, seperti DLHK Kota Depok serta Dinsos yang menaungi Tagana.
Menurutnya, upaya penanganan lintas Dinas harus dilakukan, seperti DLHK membantu dalam pemeliharaan pohon, Dinas PUPR membantu dalam perawatan sampah di kali dan sungai. Lalu, ada Dinsos yang menerjunkan Tagan untuk membantu evakuasi dan antisipasi.
"Kami terima laporan bencana selalu dari masyarakat langsung, kadang bisa Camat, Lurah, atau lainnya. Dengan begitu kita koordinasi untuk melakukan evakuasi dan antisipasi ya," ucap Gandara.
Beberapa waktu terakhir, kondisi cuaca hujan di Kota Depok terbilang ekstrem. Hujan deras dan angin kencang acapkali memporak poranda lingkungan sampai jalan utama, mulai dari atap rumah yang rusak, pohon tumbang, turap longsor, sampai banjir yang menerjang jalan protokol dan permukiman masyarakat. (rd/arn)
Jurnalis : Arnet Kelmanutu
Editor : Junior Williandro
