Dedikasikan diri untuk sosial bukanlah slogan semata bagi Aremania Depok. peka dan peduli terhadap lingkungan nampak terlihat dari masing-masing personil pecinta Singo Edan tersebut.
Laporan : Gerard Soeharly
RADARDEPOK.COM, Sejumlah muda-mudi mengenakan kaos biru dan hitam mewarnai sebuah kafe dibilangan Kelapa Dua, Kecamatan Cimanggis Depok. Didepan mereka terpampang sebuah layar putih yang sinar dari proyektor.
Pada layar itu, Arema FC yang dijuluki Singo Edan tengah berlaga melawan Bali United FC Teriakan semangat yang membara keluar dari mulut masing-masing personil Aremania Depok.
Pandangan mereka terpaku pada seorang pria bertubuh tidak terlalu besar dengan raut wajah yang sedikit kusut sambil menatap layar handphone dan duduk disudut kafe . Rupanya, dia adalah Anto yang merupakan Ketua Aremania Depok.
Anto terkejut ketika membuka layar handphonenya. Dari instagram pribadinya dia menemukan sebuah video yang menginformasikan bhawa, adanya erupsi Gunung Semeru. Hal itu diperkuat dengan informasi dari kawan lamanya yang tinggal di Malang.
Melihat wajah Anto yang tak seperti biasanya, seorang rekan datang menghampiri untuk menanyakan apa yang sedang dilaminya. “Kita lagi Nobar awalnya, terus saya liat di sosmed ada erupsi Gunung Semeru,” kata Anto kepada Radar Depok, Rabu (22/12).
Untuk menenangkan diri, Anto menenggak segelas kopi. Dibalik kopi itu muncul ide dadakan. Dia beriniatif Menggalang dana untuk membantu suadara se tanah air disana. “Dadakan aja ide galang dana untuk Semeru,” tuturnya.
Anto tak sendiri, rata-rata dari personil Aremania Depok mengamini niat baiknya. Pada saat itu juga, uang yang seharusnya digunakan untuk keperluan Nobar tersebut beralih menjadi bantuan dana untuk korban letusan Gunung Semeru.
Bahkan, setelah meninggalkan kafe tersebut, sejumlah personil yang berhalangan hadir pun turut berpartisipasi dengan mengirimkan sejumlah uang kepadanya. Uang itu, selanjutnya disalurkan melalui, Aremania Lumajang.
“Jadi ada yang kasih waktu Nobar, ada juga kan yang gak hadir mereka transfer lalu kita kumpulkan,” beber Anto.
Anto mengakui, apa yang dilakukan pihaknya tak begitu berarti karena, jumlah dana terkumpul terbilang sedikit. Tapi, bagi dia, mengamalkan perbuatan baik lebih penting daripada jumlahnya. (*)
Editor : Junior Williandro
