Setiap hasil dari Kebun Gizi Hidroponik disebar ke supermarket hingga pasar tradisional. Harga satuannya pun berbeda. Semua hasil dikelola dengan ciamik untuk aktifitas di Pondok Pesantren Hidayatullah.
Laporan : Arnet Kelmanutu
RADARDEPOK.COM, Suasana sejuk yang berlatar hijau menemani perbincangan dengan Mahmudin seorang pengelola Kebun Gizi Hidroponik milik Pondok Pesantren Hidayatullah Cilodong.
Pria yang kerap menggunakan topi untuk menghalau teriknya matahari karena sering berada di lahan terbuka hidroponik, mengatakan kalau target penjualan sayur ini lebih pada pasar modern dan supermarket yang akan didistribusikan oleh supplier.
"Kami bekerjasama dengan supplier, dengan kemasan plastik besar seberat 5 kilogram Tapi ke masyarakat langsung juga bisa, ukuran penjualannya 250 gram, dan ada label kami," kata Mahmudin.
Harga pasaran yang dipatok cukup tinggi, menyesuaikan target penjualan. Untuk 1 Kilogram kangkung, pihak kebun menjual seharga Rp 17 ribu kepada pihak supplier. Jika sudah masuk toko retail seperti pasar modern, harganya akan melonjak ke Rp30 ribu perkilogramnya.
Lain halnya, kalau dijual ke pasar tradisional hang sasarannya masyarakat langsung. Jadi dihargainya Rp3 ribu sampai Rp5 ribu per kilogram. Itu pun kalau stok di kebun sedang lebih.
"Kualitasnya kita jamin sangat baik ya, karena memiliki warna lebih hijau cerah," tambah pengelola tersebut.
Jajaran pipa yang disulap untuk dijadikan media bercocok tanam ini selalu menghiasi setiap perbincangan, namun beberapa pipa memang terlihat kosong karena telah dipanen.
Ada tiga bagian yang terbagi dalam kebun tersebut. Pertama, area bibit. Kedua, area remaja. Ketiga, area dewasa. Kata Mahmudin yang susah dewasa telah siap untuk dikemas atau dimasak bagi kebutuhan santri di pondok pesantren Hidayatullah. (*)
Editor : Junior Williandro