Senin, 22 Desember 2025

Mengenal Kawasan Sumur Bandung, Depok (3-Habis) : Diselimuti Hawa Mistis, Pernah jadi Tempat Bertapa

- Rabu, 5 Oktober 2022 | 00:06 WIB
MANDI : Akar-akar pohon jenis kalapacung yang saling terlilit, membentuk rongga seperti goa yang  dijadikan sebagai tempat mandi bagi para pengunjung yang mempunyai niatan tertentu.
MANDI : Akar-akar pohon jenis kalapacung yang saling terlilit, membentuk rongga seperti goa yang dijadikan sebagai tempat mandi bagi para pengunjung yang mempunyai niatan tertentu.

Bagi warga yang bermukim di kawasan Cipayung, Depok, keberadaan Sumur Bandung tentunya sudah tak asing lagi. Apalagi sejak dulu sumur tersebut memang sudah dikenal dengan kemisteriusnnya, karena sumut tersebut konon menjadi tempat bersemayamnya beragam makhluk astral.


Laporan : Andika Eka Maulana


RADARDEPOK.COM, Semakin sore, waktu sudah menjelang magrib perlahan orang-orangpun segera bersiap untuk kembali kerumahnya masing-masing, mengingat waktu sudah ingin berubah menjadi malam yang tandanya langit akan menjadi gelap.


Satu-persatu para pengunjung itu pergi meninggalkan tempat itu menggunakan kendaraanya maing-masing yang di parkirkan dekat gerbang masuk Taman Sumur Bandung tersebut. Mulai terasa hawa mistis yang menyelimuti jika dalam keadaan sepi.


Belum lagi keberadaan sebuah pohon tua yang kian menambah aroma mistis di sekitar sumur tersebut. Konon makhluk-makhluk tersebut akan menampakkan dirinya di hadapan orang-orang yang berniat jelek saat datang ke lokasi tersebut.


Sejatinya, Sumur Bandung merupakan mata air yang keluar dari sela-sela akar pohon besar. Aliran air dari mata air tersebut kemudian ditampung dalam kolam.

Selain aura mistis, Sumur Bandung juga dikenal sebagai tempat keramat. Hal ini tidak terlepas dari beragam kejadian misterius yang konon akan dialami para pengunjung yang dinilai tidak menghargai tempat tersebut.

Seperti kisah batu yang mirip dengan monyet dan juga anjing, yang kini berada di area Sumur Bandung. Kedua batu tersebut diceritakan merupakan wujud lain dari sosok mata-mata yang dulu pernah dikutuk penguasa setempat yang tidak suka dengan kehadiran kedua mata-mata tersebut.

Ternyata, kawasan tersebut pada mulanya berupa hutan, semak belukar dan pesawahan warga. Letaknya yang cukup jauh dari pemukiman membuat Sumur tersebut ideal sebagai tempat menyepi. Beberapa benda-benda yang diduga memiliki nilai kepurbakalaan sempat ditemui warga. 

Pembeli lahan Sumur Bandung, Hamzah menyatakan menemukan batu-batu yang ditengarai bagian dari punden berundak saat menggali sumur. Bahkan, katanya, ada peziarah yang menemukan batu tegak di area situs. “Akan tetapi, keberadaan benda yang diduga bersejarah itu raib karena dibawa pulang peziarah,” ucap Hamzah.

Tak hanya itu, akar-akar pohon yang saling terlilit sempat membentuk rongga seperti gua yang sempat dijadikan tempat bertapa. Hamzah mengakui pohon besar berjenis kalapancung yang menaungi Sumur itu pernah menjadi lokasi ritual semacam itu. Namun, itu hanya sebagai tirakat saja,” ungkapnya. 

Dalam persoalan perubahan nama Kobakan Taman menjadi Sumur Bandung terbilang menarik dengan beberapa versi. Dalam versi Hamzah, nama Sumur Bandung muncul saat seorang pengusaha akan membeli lahan tersebut pada 1983.  "Nah kebetulan beliau ini dari Bandung, dikasih nama Sumur Bandung," ucapnya. 

Hamzah menuturkan, merujuk pada istilah air yang terbendung atau terkumpul dalam kolam. Dalam pembelian lahan tidak dilakukan karena sebab yang tak diketahui. “Namun, nama Sumur Bandung Bandung lebih dikenal warga secara menyeluruh,” tutupnya. (*)

Editor : Junior Williandro

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X