Siapa sangka, memasuki jaman di mana teknologi sudah teramat canggih. Namun, bukit kecil di kawasan Grand Depok City (GDC) Kota Depok masih menyimpan sejuta misteri tentang Kumpi Uban atau memiliki nama asli Raden Jaya Kusuma.
Laporan : Gerard Soeharly
RADARDEPOK.COM, Langit mulai terlihat gelap meski belum saatnya, pertanda hujan akan membasahi kawasan Grand Depok City (GDC), Kelurahan Kalimulya, Kecamatan Cilodong. Rojak masih sibuk merapihkan dedaunan dan ranting pohon yang berguguran.
Meski tenaganya sudah tak selincah dulu, wajahnya memperlihatkan semangat yang luar biasa dalam menjaga peninggalan bersejarah dari sang leluhur. Tidak kenal lelah, dia terus melayani setiap pengunjung yang datang untuk sekedar bersilaturahmi atau berziarah.
Sebagai penjaga situs bersejarah itu, tentunya Rojak telah dibekali cerita yang telah dijaga secara turun-temurun, termaksud tentang leluhurnya, Kumpi Uban yang beristirahat untuk selamanya di sana.
"Dulu beliau adalah pejuang dan penyebar Islam di Kota Depok," tuturnya kepada Radar Depok, Senin (17/10).
Sudah belasan tahun dia menghabiskan waktunya di sana, setiap hari dia membersihkan situs makam bersejarah itu. Sesekali, dia juga mempersipakan ibabah keagamaan di sana.
Meski begitu, Rojak tidak mengetahui persis tentang apa yang terjadi pada saat itu sampai-sampai leluhurnya dimakamkan di sana. Menurut dia, masih ada satu hal yang menjadi misteri hingga saat ini.
Secara langsung, dia tidak mengetahui isi dalam liang lahat tersebut. Sebab, beredar kabar bahwa Kumpi Uban tidak dimakamkan pada kawasan yang menyerupai bukit kecil tersebut.
Kepercayaan Rojak, Kumpi Uban benar-benar diistirahatkan pada situs itu namun, dia lahir kembali dengan nama dan wujud manusia yang lain. Dan hal itu terus terjadi hingga berkali-kali.
Sehingga, banyak situs serupa di wilayah luar Depok. Dia meyakini, Kumpi Uban telah mengalami beberapa kali reinkarnasi.
Kendati demikian, Rojak tidak ingin berspekulasi terlalu jauh. Dia hanya ingin terus melestarikan peninggalan leluhur yang dititipkan kepadanya. (Bersambung)
Editor : Junior Williandro