RADARDEPOK.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mencatat sedikitnya 28 desa dari 16 kecamatan terkena dampak bencana hidrometeorologi.
Bencana hidrometeorologi ini, di antaranya banjir bandang dan longsong seperti yang terjadi di kawasan Puncak, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor pada Minggu, 2 Maret 2025.
Selain banjir bandang dan tanah longsor, beberapa daerah juga dilanda angin kencang dan merusak sejumlah bangunan dan infrastruktur.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor Adam Hamdani mengatakan, terbaru banjir bandang dan tangah longsor menerjang beberapa desa di Kecamatan Cisarua. Satu orang warga dilaporkan hanyut akibat terbawa arus air.
Baca Juga: Selera Makan Makin Meningkat dengan Menu Sahur Ayam Saus Tiram
“Tujuh kecamatan mengalami dampak banjir cukup parah, seperti di Parungpanjang, Cisarua, Bojonggede, Cigudeg, Tenjo, Dramaga, dan Rumpin,” kata Adam.
Khusus di kawasan Puncak, sebanyak 423 jiwa dari 119 kepala keluarga (KK) di Kampung Pensiunan, Desa Tugu Selatan, Cisarua, terdampak akibat luapan Sungai Ciliwung.
Menurut Adam, banjir bandang yang terjadi di Puncak disebabkan oleh intensitas hujan yang cukup tinggi.
"Hujan intensitas tinggi ini mengakibatkan aliran sungai Ciliwung meluap ke rumah-rumah warga di sekitarnya," katanya. BPBD mencatat, luapan air sungai Ciliwung yang terjadi sekitar pukul 20.30 WIB itu berdampak pada 119 KK di tiga wilayah Rukun Tetangga (RT).
Baca Juga: Bakalan Betah Bukber di Resto Ini dengan View Gunung Salak Sambil Ngilangin Penat
Sementara, Bupati Bogor Rudy Susmanto, mengunjungi lokasi kejadian dan menemui beberapa korban di tempat pengungsian pada Senin dini hari.
Dalam kunjungannya, Rudy menyerahkan bantuan dan memastikan ketersediaan dapur umum untuk masyarakat yang terdampak.
"Bantuan tersebut dari Pemerintah Kabupaten Bogor. Tentu kita persiapkan untuk kebutuhan bahan pokok," tegas Rudy kepada awak media di lokasi kejadian.***