RADARDEPOK.COM - Usaha tekstil ramah lingkungan kini semakin berkembang di kalangan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Salah satunya adalah Qaniacraft Ecoprint, usaha milik Aminah Tri Astuti yang berlokasi di Kranggan Permai, Bekasi. Mengusung konsep sustainable fashion, Aminah mengolah kain dengan motif alami dari dedaunan dan pewarna nabati.
Menariknya, ide usaha ini berawal dari hal sederhana. Aminah mengenal ecoprint secara tidak sengaja ketika membantu anaknya membuat tugas sekolah.
"Anak saya waktu itu dapat tugas membuat shibori. Saat mencari referensi di internet, saya justru menemukan teknik ecoprint. Dari situ saya coba sendiri di rumah, meski percobaan pertama gagal karena saya salah pakai alat," ujarnya.
Kegagalan tersebut justru membuatnya semakin tertarik. Saat pandemi berlangsung, ia memanfaatkan waktu di rumah untuk mempelajari teknik ecoprint lebih dalam melalui workshop daring dan komunitas sesama pengrajin.
Kini, Qaniacraft memproduksi berbagai jenis busana seperti pashmina, outer, vest, hingga busana modern. Produk berbahan kain alami ini dikerjakan secara manual dengan teknik yang memerlukan waktu dan ketelatenan tinggi.
Dalam proses produksinya, Qaniacraft Ecoprint menggunakan teknik pewarnaan alami yang seluruhnya dilakukan secara manual. Aminah menjelaskan bahwa ecoprint memiliki beberapa metode, seperti pounding (dipukul) dan steam (dikukus).
Baca Juga: Portal Pendaftaran Ditutup, BGN Terima 8.471 Usulan Dapur SPPG Baru
Teknik yang digunakan Qaniacraft membutuhkan waktu cukup lama, bisa mencapai dua hingga tiga minggu. Prosesnya dimulai dari kain putih yang dibersihkan terlebih dahulu melalui tahap scouring untuk menghilangkan sisa minyak pabrik. Setelah itu kain masuk ke tahap mordan, yaitu proses menyiapkan kain agar dapat menyerap warna alami dengan baik.
"Selama pandemi saya banyak belajar dari komunitas. Setelah situasi membaik, kami mulai belajar tatap muka dan ikut berbagai pelatihan, termasuk soal bisnis dan desain motif. Karena pandemi, saya banyak waktu di rumah untuk eksplorasi," jelasnya.
Berbekal pengalaman di bidang butik yang telah dimilikinya sebelumnya, Aminah mulai mengembangkan Qaniacraft menjadi usaha yang lebih terarah. Ia juga aktif mengikuti berbagai pameran dan peragaan busana bersama rekan-rekan pengrajin.
Selain mengembangkan usahanya, Aminah juga membentuk komunitas Bekasi Ecoprint Club, yang kini beranggotakan 13 brand ecoprint yang saling belajar dan berkembang bersama.
Artikel Terkait
FLOII Expo 2025: BRI Bantu Petani dan Pelaku Usaha Hortikultura Naik Kelas
BRI Siapkan Rp3 Triliun untuk Buyback Saham, Pertanda Fundamental Kuat
Sudah Tahu? BRI Melalui AgenBRILink Koperasi Merah Putih Bikin Transaksi di Desa Padang Mantinggi Jadi Lebih Mudah!
BRI Perkuat Ekosistem Digital UMKM dengan LinkUMKM, Capai 13,6 Juta Pengguna
Untuk Wujudkan UKM Naik Kelas, BRI Buka Peluang bagi Pengusaha Muda Indonesia melalui Program BRILiaN 2025
BRI Peduli Beraksi Jaga Lingkungan dengan Edukasi dan Aksi Nyata Ajak Generasi Muda Terlibat
Inovasi Qlola by BRI dalam Transformasi Digital Berhasil Raih Penghargaan dalam Anugerah Inovasi Indonesia 2025