RADARDEPOK.COM-Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) bersama Yayasan Perempuan Untuk Negeri (PUN) telah menggelar kegiatan bakti sosial operasi katarak dan bibir sumbing. Kegiatan tersebut ditandai dengan acara seremoni pemberian goodie bag kepada para peserta, di Main Hall RSUI, Kampus UI, Depok, Sabtu (30/9/2023).
Dari 114 calon peserta katarak yang mendaftar, sebanyak 51 peserta yang lolos skrining telah dilakukan tindakan operasi oleh tim dokter spesialis mata RSUI dan Perdami Jaya. Sedangkan, untuk peserta bibir sumbing dan celah lelangit, sebanyak 8 peserta telah dilakukan tindakan operasi.
Baca Juga: RUU ASN Besok Disahkan, Dadeng Wahyudi: Harus Segera Dibuat Perda atau Perbup
Kegiatan bakti sosial ini merupakan bentuk kepedulian bersama RSUI, PUN, dan PERDAMI Jaya dalam rangka menjalankan tanggung jawab sosial untuk membantu menurunkan angka kasus katarak yang masih tergolong tinggi di Indonesia dan juga kasus bibir sumbing dan celah celah lelangit yang masih perlu mendapat perhatian.
Dalam sambutannya, Direktur Utama RSUI, Dr. dr. Astuti Giantini menuturkan, rasa syukurnya karena kegiatan baksos telah berjalan lancar dan banyak masyarakat antusias mendaftar kegiatan baksos ini.
RSUI berupaya memberikan layanan yang terbaik untuk para peserta mulai dari proses skrining, tindakan operasi hingga perawatan pasca operasi.
Baca Juga: 5 Tempat Wisata Malam Paling Hits di Sekitaran Depok, Cocok buat Hangout dan Gratis!
"Terima kasih kami ucapakan kepada Yayasan PUN dan Perdami Jaya yang mendukung penuh kegiatan ini sehingga terlaksana dengan baik,” katanya dalam keterangan resmi yang diterima Radar Depok.
Sementara Ketua Harian PUN, Sarita Thaib mengatakan, acara baksos ini dilakukan dalam rangka Hari Ulang Tahun PUN yang ke-14.
Baca Juga: PAN Jatim Gembira dengan Elektabilitas Erick yang Tertinggi di Jatim
"Baksos kali ini bekerja sama dengan RSUI dan Perdami Jaya melakukan operasi katarak serta bibir sumbing. Semoga kegiatan baksos ini dapat memberikan banyak manfaat dan di hari ultahnya PUN memberikan banyak berkah untuk semua masyarakat yang membutuhkan," tutur Sarita.
Dilokasi yang sama, Sekertaris Perdami Jakarta, dr. Astrianda Nadya Suryono menuturkan, angka kebutaan di Indonesia tergolong tinggi.
"Menurut hasil survei Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) th 2016-2016 angka kebutaan kita yaitu 3 persen dari seluruh populasi, dan merupakan salah satu yang tertinggi khususnya di negara-negara di Asia Pasifik. Katarak merupakan penyebab utama kebutaan tersebut yang mencakup lebih dari separuh, yaitu 1.9 persen dari penduduk Indonesia yang berusia diatas 50 tahun. Oleh sebab itu, Perdami Jaya masih berupaya untuk membantu menurunkan angka ini, dengan terus melakukan bakti sosial operasi katarak di seluruh Indonesia untuk membantu penderita katarak yang kurang mampu di pelosok negeri," jelas dr. Astrianda.
Baca Juga: Satu Rumah di Leuwinanggung Hangus Terbakar