ekbis-hiburan

Pedagang Sebut HET Atasi Harga Beras Meroket

Rabu, 13 Maret 2024 | 04:30 WIB
Pedagang beras di Jalan Raden Saleh, Kelurahan Sukmajaya, Kecamatan Sukmajaya saat melayani pelanggan ditengah harga beras yang kian naik usai pelaksanaan Pemilu 2024, Minggu (18/2). (GERARD SOEHARLY/RADAR DEPOK)

RADARDEPOK.COM - Pemerintah merelaksasi harga eceran tertinggi (HET) beras premium mulai 10-23 Maret 2024. Kebijakan relaksasi ini membuat HET beras premium naik Rp 1.000 untuk delapan wilayah.

Ketua Koperasi Pasar Induk Beras Cipinang Zulkifli Rasyid menilai kebijakan merelaksasi HET untuk menjaga harga dan stok beras stabil di pasaran. "Kalau enggak ada HET harga beras gak akan turun," kata dia kepada wartawan (12/3).

Zulkifli mengatakan dengan diterapkannya HET, membuat pabrik-pabrik besar penguasa beras tidak ugal-ugalan membeli gabah petani.

Baca Juga: Terbukti Peduli pada UMKM, JNE Raih Penghargaan Bergengsi !

Saat ini, ia mendata ada sekitar 7 pabrik yang membeli gabah ugal-ugalan. "Petani harus untung tapi jangan sampai harga beras naik," kata dia.

Menurut dia, dengan adanya kebijakan HET ini satgas pangan di bawah Kepolisian RI bisa ikut mengawasi di lapangan.

Apabila ada pabrik yang melanggar, negara harus tegas. "Kasih sanksi. Panen ini cukup kok harga malah naik. Kan lucu," ungkap dia.

Baca Juga: Servis Hanya 30 Menit! Mitsubishi Buka Diler di Depok Terapkan Layanan Gercep

Diketahui, Badan Pangan Nasional menerapkan relaksasi HET beras premium untuk menstabilkan harga di Pasar.

Relaksasi ini membuat harga beras naik Rp 1.000 per kilogram. Di Jawa, misalnya, semula HET Rp 13.900 per kilogram menjadi Rp 14.900.***

 

Tags

Terkini

BRI Warung Buncit Renovasi TK Adhyaksa XXI Jakarta

Jumat, 19 Desember 2025 | 22:08 WIB

Tumpeng BRI KC Pancoran, Turut Meriahkan HUT ke 130

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:54 WIB

BRI KC Depok Serahkan Ambulans ke Yayasan IMANI Care

Kamis, 18 Desember 2025 | 05:20 WIB

BRI Luncurkan Rebranding, Tetap Fokus di Segmen UMKM

Rabu, 17 Desember 2025 | 15:40 WIB