RADARDEPOK.com - Ban atau roda merupakan komponen penting pada sepeda motor. Ban berperan untuk menopang berat kendaraan dan penumpangnya, sekaligus membantu kinerja shockbreaker dalam menahan getaran atau goncangan akibat permukaan jalan.
Ban juga menjadi satu-satunya komponen yang bersentuhan langsung dengan aspal untuk menyalurkan tenaga dari mesin sehingga sepeda motor bisa bergerak dan digunakan untuk berkendara.
Sub Department Head Technical Service PT Daya Adicipta Motora, Ade Rohman menjelaskan, ban harus selalu dalam kondisi prima dan menjadi salah satu komponen fast moving yang memerlukan perawatan dan penggantian rutin.
Apabila ban dalam kondisi tidak baik, seperti gundul atau aus, retak, atau terdapat bekas tambalan, hal tersebut tentunya akan mempengaruhi keamanan dan kenyamanan berkendara.
Baca Juga: Dukung NPCI Bentuk Sekolah Khusus Olahraga Disabilitas, Rudy Susmanto: Sangat Wajar!
“Sebelum berkendara, pastikan ban selalu dalam kondisi baik. Periksa ketebalan kembang ban dan pastikan tekanan ban tepat, tidak terlalu keras dan tidak kurang angin atau kempes,” ujar Ade.
Tekanan ban pada setiap sepeda motor tentunya berbeda-beda. Untuk sepeda motor tipe matic, tekanan yang tepat adalah 29 psi (baik sendirian maupun berboncengan) untuk ban depan, dan untuk ban belakang: 33 psi (sendirian) dan 36 psi (berboncengan).
Sedangkan untuk sepeda motor tipe bebek, tekanan ban depan yang tepat rata-rata berada di kisaran 29 psi (sendirian) dan 30 psi (berboncengan), serta ban belakang: 31 psi (sendirian) dan 33 psi (berboncengan).
Berbeda lagi dengan sepeda motor tipe sport, tekanan ban depan yang tepat adalah 32 psi (sendirian) dan 34 psi (berboncengan), sedangkan ban belakang: 39 psi (sendirian) dan 41 psi (berboncengan).
Baca Juga: Cegah Judi Online, Disdik Depok Minta Awasi Gadget Anak
Satu lagi yang harus diperhatikan adalah, waktu yang tepat untuk mengecek tekanan ban adalah saat ban dalam kondisi dingin, seperti di pagi hari atau ketika sepeda motor belum digunakan.
Terdapat beberapa risiko dan potensi bahaya yang terjadi jika pengendara nekat mengendarai sepeda motor dengan tekanan ban yang kurang angin atau kempes, di antaranya:
1. Motor kurang bertenaga dan boros
Ban yang dalam kondisi prima memiliki kinerja traksi yang baik, sehingga tenaga dari mesin dapat tersalurkan dengan optimal.
Baca Juga: Sukses Relokasi PKL Ciseeng, Ade Wardhana: Omzet Pedagang malah Naik 300 Persen
Jika ban dalam kondisi aus atau gundul, kinerja tersebut akan berkurang. Jika dibiarkan dalam kondisi kempes atau kurang tekanan angin, konsumsi bahan bakar akan menjadi lebih boros.
2. Ban licin
Karena hilangnya traksi pada ban yang kurang tekanan, efek yang paling terasa bagi pengendara adalah ban yang licin.
Bukan hanya saat hujan atau di jalan basah, ban yang gundul juga akan menyebabkan kinerja ban menjadi licin bahkan pada permukaan jalan yang kering.
Baca Juga: Tujuh Domba Dicuri di Depok : Pelaku Tinggalkan Jeroan
3. Motor tidak stabil
Efek lainnya dari penggunaan ban gundul adalah kendali sepeda motor menjadi tidak stabil dan bergetar, sulit untuk berbelok, dan yang paling fatal adalah sepeda motor menjadi oleng dan sulit dikendalikan.
4. Rem tidak pakem
Jika sistem pengereman dalam kondisi baik tetapi kinerja rem tidak optimal, seperti jarak pengereman yang panjang dan tidak efektif menghentikan kendaraan, salah satu penyebabnya adalah ban dengan tekanan yang kurang tepat. Hal ini meningkatkan risiko kecelakaan dan sangat berbahaya.