RADARDEPOK.COM - PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pengatur Beban Jawa Barat (PLN UP2B Jabar) berkomitmen mendukung lingkungan bersih dan hijau.
Caranya dengan menghadirkan Inwaste Station di Rancamanyar Regency Bandung. Ini sebagai sebuah pusat edukasi pengelolaan sampah organik yang didirikan sebagai bagian dari Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN UP2B Jabar tahun 2024.
Inwaste Station ini tidak hanya bertujuan sebagai sarana edukasi pengelolaan sampah tapi juga sebagai prasarana untuk mengumpulkan sampah organik agar dapat dikelola.
Baca Juga: Dorong Pendalaman Sektor Keuangan dari Industri Emas, BSI Luncurkan BSI Gold
Dengan kehadiran Inwaste Station dapat menciptakan kebiasaan di masyarakat dalam memilah dan mendaur ulang sampah organik sehingga Indonesia bisa bebas dari polusi sampah.
Saung Inwaste Station, salah satu fasilitas yang ada berfungsi sebagai tempat untuk melakukan kegiatan edukasi/ sosialisasi. Selain itu terdapat area pengomposan, kandang budidaya unggas, kolam budidaya ikan, kandang maggot BSF (Black Soldier Fly), dan area menanam.
Mesin daur ulang kertas, mesin cangkang telur serta bibit ikan lele dan ayam juga diserahterimakan oleh PLN UP2B Jabar.
Baca Juga: Perlukah VPS yang Murah dan Andal? Jagoan Hosting Solusinya!
Inwaste Station memudahkan masyarakat belajar dan berpartisipasi dalam pengelolaan sampah. Dengan fasilitas ini, PLN berharap mampu mengurangi jumlah sampah organik yang berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA) serta memaksimalkan pemanfaatan sampah sebagai sumber daya.
Manager PLN UP2B Jawa Barat, Akhmad Duli menyatakan, sampah organik perlu menjadi perhatian khusus dan Inwaste Station hadir sebagai salah satu solusi untuk pengelolaan sampah organik yang lebih baik.
“Sampah organik memiliki kontribusi besar terhadap emisi gas rumah kaca, sehingga harus dikelola dengan baik. Sampah organik dapat menimbulkan pencemaran udara karena menghasilkan gas metana. Untuk itu kami berkolaborasi dengan Inwaste Indonesia menyediakan Inwaste Station sebagai sarana Edukasi dan Pengelolaan Sampah Organik,” ujar Akhmad Duli.
Baca Juga: New Honda Scoopy Generasi Terbaru Siap Mencuri Perhatian Pecinta Skutik Unik dan Fashion
Lebih lanjut Duli menyatakan, dengan adanya sarana pengelolaan sampah organik yang berasal dari sisa makanan tidak terbuang sia-sia karena bisa diproses secara sederhana dan memberikan berbagai macam manfaat.
Saat ini program pendampingan pengelolaan sampah juga dilakukan warga di RW 20 Perumahan Rancamanyar Regency 2. PLN juga berharap partisipasi akrif masyarakat dalam mengelola sampahnya semakin meningkat di masa depan.
General Manager PLN UIP2B Jawa, Madura, dan Bali, Munawwar Furqan menyatakan, Inwaste Station ini diharapkan bisa menjadi langkah awal dari perubahan yang lebih besar dalam kebiasaan masyarakat.