RADARDEPOK.COM - Pengalaman mendapatkan pekerjaan pertama pasti terasa menyenangkan bagi para fresh graduate. Sebab akhirnya diri sendiri bisa memiliki pendapatan pribadi setelah menempuh pendidikan selama bertahun-tahun. Sayangnya, kebahagiaan mendapatkan pekerjaan pertama kerap kali tidak diimbangi dengan pengelolaan finansial yang efektif sehingga fresh graduate rentan berperilaku boros.
Penyebab perilaku boros yang dialami fresh graduate tak selalu diakibatkan oleh hal-hal besar, melainkan justru disebabkan hal sepele yang disebut latte factor. Istilah latte factor pertama kali diperkenalkan oleh pakar finansial asal Amerika Serikat bernama David Bach. Latte factor digunakan untuk menyebut berbagai pengeluaran kecil yang dilakukan secara rutin meskipun sifatnya tidak terlalu penting.
Beberapa contoh latte factor yang rentan menyebabkan pemborosan di kalangan fresh graduate adalah sebagai berikut:
Kebiasaan Belanja Online
Belanja online adalah hal yang lazim dilakukan untuk menghemat waktu dan tenaga karena membuat Anda tak perlu keluar rumah. Sayangnya, kebiasaan belanja online secara berlebihan justru berisiko menjadi latte factor yang menguras pendapatan. Anda harus bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan sebelum berbelanja online
Kini, belanja online bisa dilakukan secara hemat asalkan Anda mengetahui momen yang tepat. Salah satunya yaitu momen promo tanggal bokek yang dipersembahkan bagi para pengguna setia Blibli. Melalui promo tersebut, Anda berkesempatan membeli peralatan elektronik dengan harga istimewa pada tanggal 15 hingga 20 setiap bulan. Selain bisa membeli barang-barang elektronik yang harganya terjangkau, Anda juga bisa memanfaatkan fasilitas cicilan 0% yang telah disiapkan Blibli. Proses mengangsur barang elektronik dengan cicilan 0% tentu tak akan membebani kondisi finansial Anda.
Beli Kopi Kekinian Setiap Hari
Mayoritas generasi muda menganggap bahwa menikmati kopi kekinian adalah rutinitas harian yang tak boleh dilewatkan. Minum kopi telah menjadi bagian dari gaya hidup yang membuat seseorang merasa lebih berkelas dan profesional. Di samping itu, konsumsi kopi juga diyakini dapat membantu meningkatkan mood dan fokus selama bekerja. Membeli segelas kopi kekinian setiap hari yang dibanderol dengan harga Rp 18.000 hingga Rp 50.000 akan menyebabkan pengeluaran makin membengkak. Sebagai gantinya, Anda bisa mencoba membeli kopi bubuk berkualitas yang harganya lebih terjangkau dan rasanya tak kalah dibandingkan kopi kekinian.
Jajan via Aplikasi Online
Latte factor berikutnya yang juga sangat mempengaruhi kondisi finansial fresh graduate adalah kebiasaan jajan via aplikasi online. Sesekali menikmati jajanan via aplikasi online tentu sah-sah saja, khususnya jika ada promo potongan harga. Namun, kebiasaan jajan yang dilakukan setiap hari tentu akan membuat pengeluaran jadi semakin boros. Selain harus membayar jajanan, Anda juga harus merogoh kocek lebih dalam untuk ongkos kirim pesanan tersebut. Semakin jauh jarak antara lokasi Anda dengan outlet penjual makanan, maka semakin besar pula ongkos yang harus dibayar. Tak mengherankan jika gaji rentan habis tak bersisa karena kebiasaan yang satu ini.
Café Hopping
Apakah Anda merasa familiar dengan istilah café hopping?
Café hopping adalah sebutan untuk hobi mengunjungi kafe-kafe untuk sekadar menikmati suasana baru dan mencicipi makanan serta minuman yang ditawarkan. Hobi yang satu ini memang identik dengan generasi muda, khususnya orang-orang yang suka membuat konten-konten bergaya estetik. Aktivitas café hopping yang dilakukan seminggu sekali jelas membuat pengeluaran semakin bertambah. Padahal sebenarnya Anda bisa menikmati alternatif jajanan yang harganya jauh lebih murah tanpa harus mengunjungi kafe-kafe hits di sekitar Anda.
Biaya Transfer Antar ATM dan Top Up E-Wallet
