RADARDEPOK.COM - Sejak kecil Asrizal Nur sudah aktif di dunia seni dan teater. Setelah besar, Asrizal Nur hijrah ke Jakarta tahun 1995, sejak tahun 2002 menetap di kota Depok.
Sebagai seniman, Asrizal Nur dikenal juga sebagai tokoh teater buruh dengan sanggar buruh bernama Sanggar Pabrik. Sebagai usahanya memberikan pencerahan dan penyadaran kepada buruh melaui kesenian.
Namun usaha selalu terganjal sistem orde baru yang tidak berpisahak kebebasan berekspresi. Tahun 1995 Pementasan Sanggar Pabrik perdana bertajuk ‘Surat Cinta Kepada Marsinah’ dibubarkan berbuntut panjang sampai di PTUN, Alhamdulillah menang di PTUN.
Kemudian keluar SKB 3 Menteri dengan juklaknya berisikan bahawa setiap acara kebudayaan tidak perlu lagi mengurus surat izin dan pemberitahuan, adalah salah satu kontribusinya berkesenian di negeri merdeka. Tahun 1997, ia dan istrinya baru melahirkan bersama kawan-kawan ditangkap dan dipenjarakan karena menggelar acara Gelar Seni Orang Pinggiran. Setelah reformasi ia kembali pada akifitas kebudayaan dan menggelar pembacaan puisi dalam dan luar negeri.
Ia berperan dalam perkembangan puisi di Indonesia. Asrizal Nur menggagas ‘puisi multimedia’, lalu menggagas Hari Puisi Indonesia dan juga mengenalkan puisi di kancah Asia Tenggara. Di dalam negeri, selain menulis dan membaca puisi, Asrizal Nur aktif di berbagai kegiatan, salah satunya menjadi juri di berbagai lomba puisi di dalam dan luar negeri. Ia pernah menjadi juri pada lomba baca puisi tingkat nasional yang digelar Forum Muda Cendekia (Formaci) Jawa Tengah bersama sastrawan Fatin Hamama dan Sendang Mulyana, dosen UNNES
Dalam gerakan kebudayaan Asrizal Nur juga menginisiasi dan menggagas Anugerah Pantun Mutiara Budaya Indonesia, adalah sebuah ajang apresiasi tertinggi bagi para pegiat sastra pantun di Indonesia, yang dilaksanakan 27 Desember 2020 di Batam. Menurutnya sebagai penggerak kebudayaan, ini adalah kerja konkrit dalam pelestarian budaya.
Selain mendirikan ruman seni Asnur, inovasi Asrizal Nur dalam gerakan Kebudayaan terus di kembangkan, salah satunya dengan mendirikan Serumpun TV sebuah media penyiaran streaming dan majalah digital yang concern pada edukasi kebudayaan negara serumpun.
Asrizal Nur juga dikenal pula sebagai penggerak kebudayaan. Sebagai penggerak kebudayaan, telah banyak aktifitas kebudayaan yang diselenggarakannya, antara lain :
1. Konseptor dan Ketua Penyelenggara Festival Buruh Indonesia 2008 dan 2010
2. Konseptor dan Ketua Penyelenggara Gong Panggung Melayu Asia 2002, di Taman Mini Indonesia Indah dibuka oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Hamzah Haz
3. Konseptor dan Ketua Penyelenggara: Gelar Sajak Jalan Bersama, Bupati dan Penyair se Indonesia 2006 dan 2008 di Taman Ismail Marzuki
4. Konseptor, Pengarah dan Ketua Penyelenggara Pekan Presiden Penyair Internasional 2007, di Taman Ismail Marzuki Jakarta
5. Konseptor, Pengarah dan Ketua Penyelenggara Festival Pantun Asia Tenggara 2008, di Tama Ismail Marzuki Jakarta
6. Konseptor, Pengarah dan Ketua Penyelenggara Festival Zapin se Indonesia 2008 di Taman Ismail Marzuki Jakarta