RADARDEPOK.COM - Madrasah Ibtidaiyah Plus (MIP) Al Muhajirin mengadakan seminar literasi media digital bagi guru dan orang tua peserta didik, hal ini untuk menghindari berita hoax yang tengah marak saat ini.
Kepala MI Plus Al Muhajirin, Fira Luthfia menjelaskan, bahwa acara ini dilaksanakan kerana maraknya informasi-informasi yang beredar di dunia maya, baik lewat media sosial maupun melalui aplikasi pesan (chat).
“Informasi yang beredar di kalangan masyarakat ini kebanyakan seputar berita hoaks maupun aplikasi yang berujung pada pemerasan ataupun fishing,” ujar dia kepada Harian Radar Depok, Jumat (27/10).
Baca Juga: Pemilu di Depok, Supian Suri Optimis Berjalan Lancar
Menurut dia, seminar ini dilakukan untuk para guru dan orang tua lebih mawas diri dalam menghadapi dunia yang cepat ini, pihaknya menginginkan informasi yang lebih baik lagi dari sisi ilmu komunikasi.
“Sebagai pendidik dan juga orang tua di sekolah, kami khawatir konten-konten yang beredar di media elektronik tersebut dapak berdampak negative terhadap anak-anak jika kita tidak waspada dan ketinggalan tentang informasi yang beredar saat ini,” ucap dia.
Fira Luthfia menjelaskan, bahwa anak-anak saat ini, sudah bisa mengakses media, namun belum paham isi dari konten di media tersebut.
Baca Juga: Kecamatan Bojongsari Terima Donasi Ratusan Buku
“Alhamdulillah kegiatan Literasi Media Digital ini diikuti oleh beberapa wali murid dan juga guru di MI Plus Al Muhajirin, sekitar 30 orang peserta yang hadir pada acara ini,” ungkap dia.
Fira Luthfia mengatakan, kegiatan seminar ini baru pertama kali dilakukan. Pasalnya, kegiatan seminar yang biasa lakukan MIP Al Muhajirin tidak jauh dari parenting atau dari sisi ilmu psikologis. Namun, kali ini kita lakukan dari sisi ilmu komunikasi.
“Beberapa wali murid juga cukup antusias mengikuti kegiatan ini dan ada juga beberapa yang melakukan tanya jawab seputar media digital tersebut. Materi narasumber sangat bermanfaat bagi guru dan orang tua murid dalam membimbing anak-anak MI Plus Al-Muhajirin,” kata dia.
Sementara itu, Narasumber dan sebagai Dosen Pascasarjana IISIP Komunikasi IISIP Jakarta, Mulharnetti mengatakan, seminar pada angkatan generasi alpha 2010 keatas atau usia 13 tahun kebawah, ketika lahir di era digital tidak bisa dihindari dari gadget internet.
“Sebagai orangtua dan guru harus punya strategi dan tips untuk anak-anak dan gen alpha, dampak positif dan negatif dari gadget. Media memberikan kemudahan menambah informasi dan bersosialisai,” ucap dia.
Menurut dia, media akan negatif jika tidak ada arahan dari komunikasi orang tua dan guru dan dampaknya seperti pengaruh pornografi.
Artikel Terkait
Peta Jalan Indonesia Digital untuk Mendukung Generasi Muda Menjadi Game Changer di Era Digital
Novi Anggriani Ajak Milenial Manfaatkan Era Digital
Jangan Sampai Pemuda Tersesat di Era Digital
Telkomsel Gelar Awarding InternetBAIK Heroes dan Webinar Kesehatan Mental Keluarga di Era Digital
UNESCO dan Komnas HAM Soroti Tantangan Kebebasan Pers di Era Digital