RADARDEPOK.COM - Kota Depok tengah mengalami kekurangan agama Islam. Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Depok mencatat, kekurangan guru itu terjadi pada tingkatan Sekolah Dasar Negeri (SDN).
Berdasarkan data Kantor Kemenag Kota Depok, jumlah guru yang mengajar pendidikan agama Islam tidak sebanding dengan jumlah SDN yang ada di wilayahnya.
Kepala Seksi (Kasi) Pendidikan Agama Islam (Pakis) Kemenag Kota Depok, Fauzan mengatakan, jumlah SDN di Kota Depok mencapai dua kali lipat dari jumlah guru pendidikan agama Islam yang ada.
Baca Juga: Pipa Pesisir, Program Pemberdayaan Mahasiswa UI untuk Kesejahteraan Nelayan Muda di Indonesia
"Jumlah guru agama Islam di SD Negeri di Kota Depok sekira 120 orang, sementara jumlah SD Negeri saat ini sekira 250 karena sebagian sudah merger," jelas Fauzan kepada Radar Depok, Senin (6/11).
Menurut Fauzan, Kota Depok membutuhkan setidaknya 600 guru pendidikan agama Islam di wilayahnya. Hal itu berkaca dari rasio guru dan murid pada SDN di Kota Depok.
"Jika dibandingkan rasio guru dan murid, maka SDN di Kota Depok membutuhkan sekira 600 guru agama Islam. Ini jauh dari jumlah guru agama Islam yang ada saat ini," beber Fauzan.
Baca Juga: DPUPR Depok Pastikan Jembatan Gantung Serab Dibongkar Bukan Roboh
Seharusnya, kata Fauzan, satu guru pendidikan agama Islam menangani 12 rombongan belajar. Sehingga, pejaran yang diberikan guru kepada murid itu dapat berjalan dengan efektif.
"Atau maksimal 360 anak di satu sekolah," ujar Fauzan.
Sejauh ini, ungkap Fauzan, jumlah murid SDN di Kota Depok diperkirakan sebanyak 200.000 orang. Angka ini dinilai tidak sebanding dengan kebutuhan guru pendidikan agama Islam.
Baca Juga: Tanah Sitaan BLBI, KPK, di Depok Berkurang Gegera Ini, BPN Bentuk Tim Inventarisasi
Bahkan, kata Fauzan, fenomena ini membuat banyak sekolah yang mengangkat guru jebolan pesantren untuk mengajar pendidikan agama Islam. Sehingga, spesifikasi tersebut dinilai tidak sesuai.
"Banyak SDN memberi mata pelajaran agama Islam ke guru kelas, mentang-mentang latar belakangnya dari pesantren," tandas Fauzan.***
Artikel Terkait
Cegah Stunting, Jakarta Global University Berdayakan Kader Posyandu Lewat Pemanfaatan Daun Kelor
Penghargaan untuk Rektor UIII Profesor Komaruddin Hidayat
UI dan Bumilangit Enterprise Kembangkan Kurikulum Industri Kreatif Berbasis Komik
Jakarta Global University Edukasi SMK Islam Said Naum Soal Panel Surya
Departemen Kimia FMIPA UI Gelar Workshop Pengayaan Praktikum Kimia untuk Guru SMA
Gandeng University of Pecs, UI Kirim Mahasiswa ke Hungaria
Mau Kuliah di Kelas Internasional? Buruan ke UI International Education Expo 2023