Senin, 22 Desember 2025

Lewat Ngaduk Dodol di Lebaran Depok 2025, Walikota Depok Supian Suri Tunjukan Gotong Royong Jadi Kunci Wujudkan Perubahan

- Selasa, 13 Mei 2025 | 22:06 WIB
Walikota Depok, Supian Suri (kanan) saat melakukan Ngaduk Dodol yang masuk dalam rangkaian kegiatan Lebaran Depok 2025 di kawasan GDC, Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Cilodong, beberapa waktu lalu. (DOKUMEN PEMKOT DEPOK)
Walikota Depok, Supian Suri (kanan) saat melakukan Ngaduk Dodol yang masuk dalam rangkaian kegiatan Lebaran Depok 2025 di kawasan GDC, Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Cilodong, beberapa waktu lalu. (DOKUMEN PEMKOT DEPOK)

RADARDEPOK.COM-Walikota Depok, Supian Suri menularkan semangat gotong royong untuk membangun wilayahnya secara bersama sama, tanpa adanya perbedaan apalagi berbau politik.

Pesan mendalam itu disampaikan Supian Suri saat Ngaduk Dodol yang merupakan rangkaian kegiatan Lebaran Depok 2025 yang berlangsung di kawasan Boulevard Grand Depok City (GDC), Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Cilodong, Selasa (13/5).

Menurut Supian Suri, kebiasaan warga Depok yang didominasi budaya betawi kerap menyediakan dodol sebagai suguhan kepada tamu yang datang saat momentum lebaran. Sementara, proses Ngaduk Dodol menjadi simbol untuk mewujukdan perubahan yang selama ini digaungkannya.

Sehingga, Pemkot Depok memasukan Ngaduk Dodol sebagai salah satu agenda penting dalam Lebaran Depok 2025, apalagi memiliki nilai filosofi yang menggambarkan suatu pekerjaan yang sulit dapat menjadi mudah, jika dikerjakan bersama.

"Orang Depok kalau Lebaran kudu (harus) punya dodol," kata Supian Suri.

Baca Juga: Bener Bener Perubahan! Walikota Depok Supian Suri Penuhi Keinginan Warganya, Baru CFD Dua Kali Langsung Tutup Jalan Margonda dan ARH

Saat Ngaduk Dodol, Supian Suri kembali mengenang masa kecilnya yang telah terbiasa dengan kebudayaan betawi tersebut. Dalam momen itu, dia kembali mengenang momen yang biasa dilakukan bersama orangtuanya maupun keluarga besar.

Bukan hanya saat Ngaduk Dodol, kata Supian Suri, warga setempat biasanya melakukan urunan atau patungan untuk membeli bahan dasar seperti santan, ketan, hingga gula merah. Lantaran, terlalu mahal apabila harus dibeli sendiri.

“Kalau zaman itu nggak bisa karena nggak ada pengrajin yang dulu menyiapkan, jadi buat mewujudkan satu jenis makanan saja mereka harus benar-benar bergotong-royonglah, untuk bisa berkolaborasi dan akhirnya terwujudlah namanya dodol kebanggan buat Lebaran," papar Supian Suri.

Di samping itu, kata Supian Suri, proses pengadukan bahan dasar itu sampai menjadi dodol memerlukan waktu sekitar 8 hingga 10 jam, sehingga lebih efektif dan mudah apabila dikerjakan bersama.

Baca Juga: Walikota Depok Supian Suri Bakal Dirikan Tugu Perubahan, Begini Makna Mendalam Dibaliknya

"Makan dodol menjadi satu cita-cita zaman itu ya kalau hari ini kita mungkin dodol beli murah sudah bisa dapat,” beber Supian Suri. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X