Senin, 22 Desember 2025

Hanggar Maggot di Kelurahan Serua Depok Mampu Lenyapkan 300 Kilogram Sampah Organik Setiap Hari, Simak Uraian Lengkapnya

- Kamis, 10 Juli 2025 | 08:30 WIB
Sekretaris Kelurahan Serua, Komarudin (Tengah) bersama 2 orang pengawas Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) saat monitoring sambangi Hanggar Maggot Jalan H Muhari RT3/1 Kelurahan Serua, Kecamatan Bojongsari, Rabu (9/7) siang. (RISKYDWILESTARI/RADARDEPOK)
Sekretaris Kelurahan Serua, Komarudin (Tengah) bersama 2 orang pengawas Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) saat monitoring sambangi Hanggar Maggot Jalan H Muhari RT3/1 Kelurahan Serua, Kecamatan Bojongsari, Rabu (9/7) siang. (RISKYDWILESTARI/RADARDEPOK)

RADARDEPOK.COM-Usai berhasil menghabiskan sebanyak 300 kilogram sampah organik, dalam kurun waktu 3 bulan. Hanggar maggot Kelurahan serua, Kecamatan Bojongsari gaungkan tiap hanggar maggot dapat menghabiskan sampah organik sebanyak 300 kg/hari lewat monitoring pengawas Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), yang menyambangi hanggar Maggot Jalan H Muhari RT 3/1, Rabu (9/7).

Sekretaris Kelurahan Serua, Komarudin menuturkan kedatangan monitoring dua orang pengawas dari DLHK yang menyambangi Hanggar Maggot tersebut menentukan target pada tiap hanggar maggot agar dapat menghabiskan sampah organik sebanyak 300 kilogram per hari.

"Dalam tiga bulan berjalan, hanggar maggot ini sudah di pucuk hasil. Pekan depan, siap panen dan maggot siap jual," jelas Komarudin kepada Radar Depok.

Dalam sasaran target, ungkap Komarudin dalam berjalannya target yang belum terpenuhi. Hanggar maggot Gelora Buana Serua, tetap dorong kinerjanya bersama pokmas. Saat ini, baru mampu menghabiskan sekitar 100 kilogram sampah organik per hari.

Baca Juga: Kelurahan Serua Kumpulkan Mijel 492 liter, Hasilkan 164 Migor Bersih

"Di kelompok masyarakat Gelora Buana Serua, yang saat ini mengelola budidaya maggot. Setelah berjalan memasuki bulan ketiga, tetap tunjukkan komitmennya mengelola sampah walaupun belum bisa memenuhi target yang ditentukan oleh Dinas," ungkap Komarudin.

Komarudin menjelaskan, sejumlah kendala yang masih dihadapi pokmas ini salah satunya adalah kesulitan mendapatkan pakan untuk maggot karena harus beririsan dengan warga yang memelihara entog.

"Kendala lainnya adalah, di Serua belum semua kelompok masyarakat yang melakukan pemilahan sampah. Ini cukup menyulitkan proses pengolahan sampah organik untuk pakan maggot," sambungnya.

Dalam optimalisasi dan berkembangnya maggot Kelurahan Serua, Komarudin terus dorong warganya untuk pemilahan sampah organik maupun organik lewat sosialisasi di beberapa momentum acara. ***

Jurnalis : Risky Dwi Lestari

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X