Senin, 22 Desember 2025

Mengikuti Program Police Goes to School Kapolsek Sukmajaya Depok: Jadi Pembina Upacara di Sekolah, Cegah Kenakalan Remaja

- Selasa, 30 September 2025 | 05:35 WIB
Kapolsek Sukmjaya, AKP Rizky Tonotwiputra menjadi pembina upacara di sekolah SMP Tunas Bangsa, Kelurahan Kalimulya, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Senin (29/9).  (DOKUMEN POLSEK SUKMAJAYA)
Kapolsek Sukmjaya, AKP Rizky Tonotwiputra menjadi pembina upacara di sekolah SMP Tunas Bangsa, Kelurahan Kalimulya, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Senin (29/9). (DOKUMEN POLSEK SUKMAJAYA)

RADARDEPOK.COM-Kapolsek Sukmajaya, AKP Rizky Firmansyah Tontowiputra, menjadi pembina upacara di SMP Tunas Bangsa, Kelurahan Kalimulya, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Senin (29/9) pagi dalam program Police Goes to School. Dalam amanatnya, dia menyampaikan pesan-pesan penting tentang pencegahan kenakalan remaja dan pentingnya peran pelajar dalam menjaga ketertiban di lingkungan sekolah maupun masyarakat.

Laporan : Agnesya Wianda

Pagi itu, langit Kelurahan Kalimulya masih menggantungkan kabut tipis. Di halaman sekolah, barisan seragam biru putih berdiri tegak, berbaris rapih bersiap untuk rutinitas di hari Senin pagi. Upacara.

Angin berembus pelan, menyibak rambut para siswa yang berbaris rapi. Di tengah lapangan, berdiri sosok berseragam cokelat lengkap. Kapolsek Sukmajaya, AKP Rizky Firmansyah Tontowiputra, Kapolsek Sukmajaya, menjadi pembina upacara pada Senin pagi itu di SMP Tunas Bangsa. Wajahnya serius, suaranya tegas, namun matanya mengandung kehangatan, perpaduan sikap seorang penegak hukum dan pendidik yang peduli.

Baca Juga: Bantu Masyarakat dan Redam Inflasi, Polsek Sukmajaya Depok Distribusikan Ribuan Karung Beras

“Siapa di sini yang pernah coba-coba merokok di belakang sekolah?” tanya AKP Rizky.

Beberapa siswa tertawa kecil. Sebagian lain menunduk. Tapi tak ada yang menjawab.

AKP Rizky tak sedang mencari pelaku. Dia tengah membuka ruang diskusi dengan gaya yang akrab, mencoba menembus batas formalitas antara aparat dan pelajar. Dalam amanatnya, ia menyampaikan pesan tentang bahaya kenakalan remaja, yang menurutnya bukan sekadar soal melanggar aturan sekolah, tapi juga pintu gerbang menuju masalah yang lebih besar.

“Kenakalan remaja hari ini bisa menjadi kejahatan serius di masa depan jika tidak dicegah sejak dini,” ujar AKP Rizky.

Dia menyebut beberapa contoh, tawuran, penyalahgunaan narkoba, perundungan, bahkan keterlibatan dalam geng motor. Semua itu, kata AKP Rizky, kerap berawal dari hal-hal kecil yang dianggap ‘iseng’ atau ‘coba-coba’.

Di tengah masyarakat perkotaan yang makin kompleks, remaja menjadi kelompok yang rentan. Informasi digital yang serba cepat kerap tak disertai pendampingan emosional. AKP Rizky menyadari betul hal ini. Maka pendekatannya bukan dengan ceramah semata, tapi juga dengan dialog dan empati.

Baca Juga: Kompolnas Soroti Kasus Penganiayaan yang Mandek Dua Tahun di Polsek Sukmajaya Depok, Korban : Masa Harus Viral Dulu Baru Diproses

“Kalau ada masalah di rumah, di sekolah, jangan cari pelarian yang salah. Cari orang dewasa yang bisa diajak bicara, seperti guru, orang tua, atau kami, polisi,” katanya.

Di halaman sekolah yang mulai terik, suasana tegang di awal upacara berubah menjadi cair. Sebuah pagi yang mungkin akan diingat para siswa bukan sebagai hari Senin yang biasa, tapi sebagai hari ketika mereka belajar mengenal hukum, bukan dari buku, tapi dari suara seorang Kapolsek yang datang tak sekadar memberi amanat, tapi juga harapan.

“Kami ingin anak-anak tidak hanya tahu pelajaran, tapi juga paham bagaimana menjaga diri dari pengaruh buruk di luar sana,” tandas AKP Rizky. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X