RADARDEPOK.COM-Kapolsek Sukmajaya, AKP Rizky Firmansyah Tontowiputra, menjadi pembina upacara di SMP Tunas Bangsa, Kelurahan Kalimulya, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Senin (29/9) pagi dalam program Police Goes to School. Dalam amanatnya, dia menyampaikan pesan-pesan penting tentang pencegahan kenakalan remaja dan pentingnya peran pelajar dalam menjaga ketertiban di lingkungan sekolah maupun masyarakat.
Laporan : Agnesya Wianda
Pagi itu, langit Kelurahan Kalimulya masih menggantungkan kabut tipis. Di halaman sekolah, barisan seragam biru putih berdiri tegak, berbaris rapih bersiap untuk rutinitas di hari Senin pagi. Upacara.
Angin berembus pelan, menyibak rambut para siswa yang berbaris rapi. Di tengah lapangan, berdiri sosok berseragam cokelat lengkap. Kapolsek Sukmajaya, AKP Rizky Firmansyah Tontowiputra, Kapolsek Sukmajaya, menjadi pembina upacara pada Senin pagi itu di SMP Tunas Bangsa. Wajahnya serius, suaranya tegas, namun matanya mengandung kehangatan, perpaduan sikap seorang penegak hukum dan pendidik yang peduli.
Baca Juga: Bantu Masyarakat dan Redam Inflasi, Polsek Sukmajaya Depok Distribusikan Ribuan Karung Beras
“Siapa di sini yang pernah coba-coba merokok di belakang sekolah?” tanya AKP Rizky.
Beberapa siswa tertawa kecil. Sebagian lain menunduk. Tapi tak ada yang menjawab.
AKP Rizky tak sedang mencari pelaku. Dia tengah membuka ruang diskusi dengan gaya yang akrab, mencoba menembus batas formalitas antara aparat dan pelajar. Dalam amanatnya, ia menyampaikan pesan tentang bahaya kenakalan remaja, yang menurutnya bukan sekadar soal melanggar aturan sekolah, tapi juga pintu gerbang menuju masalah yang lebih besar.
“Kenakalan remaja hari ini bisa menjadi kejahatan serius di masa depan jika tidak dicegah sejak dini,” ujar AKP Rizky.
Dia menyebut beberapa contoh, tawuran, penyalahgunaan narkoba, perundungan, bahkan keterlibatan dalam geng motor. Semua itu, kata AKP Rizky, kerap berawal dari hal-hal kecil yang dianggap ‘iseng’ atau ‘coba-coba’.
Di tengah masyarakat perkotaan yang makin kompleks, remaja menjadi kelompok yang rentan. Informasi digital yang serba cepat kerap tak disertai pendampingan emosional. AKP Rizky menyadari betul hal ini. Maka pendekatannya bukan dengan ceramah semata, tapi juga dengan dialog dan empati.
“Kalau ada masalah di rumah, di sekolah, jangan cari pelarian yang salah. Cari orang dewasa yang bisa diajak bicara, seperti guru, orang tua, atau kami, polisi,” katanya.
Di halaman sekolah yang mulai terik, suasana tegang di awal upacara berubah menjadi cair. Sebuah pagi yang mungkin akan diingat para siswa bukan sebagai hari Senin yang biasa, tapi sebagai hari ketika mereka belajar mengenal hukum, bukan dari buku, tapi dari suara seorang Kapolsek yang datang tak sekadar memberi amanat, tapi juga harapan.
“Kami ingin anak-anak tidak hanya tahu pelajaran, tapi juga paham bagaimana menjaga diri dari pengaruh buruk di luar sana,” tandas AKP Rizky. ***
Artikel Terkait
Polsek Sukmajaya Ringkus Dua Pelaku Curanmor di Depok, Begini Modus Pelaku Saat Beraksi
Polsek Sukmajaya Depok Gelar Bakti Sosial Sambut HUT Bhayangkara ke 79, Kapolsek Sambangi Lansia di Cilodong yang Alami Kelumpuhan
Satkamling 51 Sukamaju Wakili Polsek Sukmajaya Lomba HUT Bhayangkara ke 79, Disebut sebagai Kandidat Terkuat
Gerakan Pangan Murah Polsek Sukmajaya Depok Ludes, Kapolsek : Kami Ingin Memberikan Manfaat Nyata Kepada Masyarakat
Kolaborasi SMPN 22 Depok dan Polsek Sukmajaya Tingkatkan Kedisiplinan Siswa