Senin, 22 Desember 2025

Menengok Progres P2WKSS di RW10 Kelurahan Sukamaju Depok : Hampir Rampung, Siap Jalani Penilaian Provinsi

- Senin, 17 November 2025 | 05:35 WIB
Wakil Walikota Depok, Chandra Rahmansyah memimpin rakor program P2WKSS di RW10 Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, Jumat (14/11). (DOKUMEN PEMKOT DEPOK)
Wakil Walikota Depok, Chandra Rahmansyah memimpin rakor program P2WKSS di RW10 Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, Jumat (14/11). (DOKUMEN PEMKOT DEPOK)

RADARDEPOK.COM-Program Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS) di RW10 Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, menunjukkan progres yang cukup menggembirakan. Menjelang penilaian tingkat Provinsi Jawa Barat, hampir seluruh pembangunan fisik maupun non-fisik di wilayah lokus tersebut sudah rampung.

Laporan : Agnesya Wianda

Deretan rumah di RW10, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, Kota Depok tampak lebih hidup. Beberapa ibu sedang merapikan tanaman di kebun bibit kecil untuk ketahanan pangan.

Gang-gang yang dulu tampak kusam, perlahan berubah menjadi lingkungan yang lebih tertata. Posyandu baru berdiri, anak-anak PAUD belajar di ruang yang lebih layak, hingga lampu-lampu penerangan jalan mulai menyala di banyak sudut.

Tak banyak yang menyangka, wilayah yang dulu kerap disebut sebagai salah satu titik kesenjangan di Kota Depok itu kini berubah wajah cukup signifikan. Semua berkat hadirnya Program Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS), yang sejak awal tahun digarap secara kolaboratif oleh Pemkot Depok bersama warga.

Baca Juga: SPPG Kelurahan Sukamaju 3 Depok Resmi Beroperasi, Perluas Program Makan Bergizi Gratis hingga Penuhi Gizi Belajar

Perubahan ini pula yang disaksikan langsung Wakil Walikota Depok, Chandra Rahmansyah, saat memimpin rapat koordinasi terakhir di lokasi P2WKSS, Jumat (14/11). Dengan nada optimis, dia menyampaikan progres intervensi di RW10 telah mencapai target yang menggembirakan 100 persen untuk kegiatan non-fisik dan 90 persen untuk pembangunan fisik.

“Yang fisik tinggal 10 persen lagi. Melihat semangat teman-teman dinas dan warga, saya yakin ini segera selesai,” ujarnya.

RW10 dipilih sebagai lokus P2WKSS berdasarkan kajian Bappeda Kota Depok yang menilai adanya berbagai kesenjangan di wilayah tersebut. Mulai dari tingginya kasus stunting, minimnya fasilitas posyandu, masalah TBC, hingga kondisi rumah warga yang tak layak huni.

Namun berkat intervensi lintas dinas, perubahan nyata mulai terlihat. Berdasarkan evaluasi pertengahan November, terdapat penurunan enam kasus stunting dan empat kasus gizi kurang. Tidak ada lagi anak putus sekolah, kasus TBC baru pun nihil. Sementara ibu hamil dengan KEK hanya tersisa dua orang dalam pendampingan aktif.

Baca Juga: Ketahanan Pangan Perkotaan di Kelurahan Sukamaju Depok Andalkan Cabai dan Lele, Simak Ulasan Lengkapnya

“Kader di lapangan luar biasa. Warga juga sangat mendukung,” kata Chandra.

Di sisi infrastruktur, sejumlah fasilitas diperbaiki atau dibangun. Posyandu dan pos PAUD baru berdiri, drainase dibenahi, beberapa RTLH direnovasi, hingga pemasangan 50 titik lampu penerangan jalan lingkungan. Akses wifi juga disediakan untuk menunjang aktivitas belajar.

P2WKSS bukan sekadar program pemenuhan target, melainkan ikhtiar untuk menghadirkan perubahan nyata bagi masyarakat, khususnya perempuan. Karena itu, ia meminta perangkat daerah yang masih memiliki pekerjaan fisik tersisa untuk segera menuntaskannya.

“P2WKSS bukan hanya program tahunan, tapi amanah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tegas Chandra.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X