Senin, 22 Desember 2025

Harganya Masih Tinggi, Ribuan Warteg di Depok Ancam Hilangkan Menu Ayam

- Sabtu, 8 Juli 2023 | 11:00 WIB
Seorang pembeli sedang menikmati sajian di Warteg, di Depok. (Radar Depok)
Seorang pembeli sedang menikmati sajian di Warteg, di Depok. (Radar Depok)

RADARDEPOK.COM - Ribuan pelaku usaha warteg di Depok memastikan akan menghilangkan daging ayam dari menu yang disediakan. Ancaman itu disampaikan langsung Ketua Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara), Mukroni.

Mukroni menyebut, 50 persen dari 7.500 warteg di Kota Depok sudah menyatakan diri soal ancaman tersebut. Artinya, ada sekitar 3.750 warteg yang bakal menghilangkan menu ayam.

Baca Juga: Ketua Perindo Depok : Nomor Urut Tak Penting, Masyarakat Nilai Pelayanan

"Menu ayam akan hilang dari warteg di Kota Depok jika harganya masih tinggi dalam bulan ini," kata Mukroni kepada Radar Depok, Jumat (7/7).

Menurut Mukroni, sudah dua bulan belakangan ini harga daging ayam di Kota Depok terus merangkak naik. Bahkan, harganya mencapai Rp60 ribu per ekor.

Baca Juga: Peduli Kebersihan, Tati Sri Hardina Bantu Pembangunan Shelter Sampah di Rangkapanjaya Depok

"Harga sudah dua bulan merangkak sampai ke harga Rp60 ribu per ekor," ujar Mukroni.

Hilangnya menu ayam, jelas Mukroni, menjadi jalan terakhir yang dipilih pelaku usaha warteg. Sebab, banyak pedagang yang kian merugi apabila terus mempertahankan menu tersebut dengan harga yang masih tinggi.

Baca Juga: Cara Melakukan Pengereman di Kondisi Jalan yang Menurun

"Sangat memberatkan, kasihan rakyat bawah tidak bisa makan bergizi karena mahalnya daging ayam," tutur Mukroni.

Mukroni menegaskan, hal serupa sudah pernah terjadi sebelumnya. Kala itu, pelaku usaha warteg terpaksa menghilangkan daging sapi dari menu yang disediakan, karena harga yang tak kunjung turun.

Baca Juga: Pemberdayaan Lansia Kelurahan Jatimulya, Lansia Didorong Miliki Keterampilan

"Takutnya, warteg tidak jualan ayam karena mahal dulu jual daging rendang, semur sapi, sekarang sudah tidak jualan, terus nanti tidak jualan ayam," terang Mukroni.

Mukroni meminta, pemerintah tidak melihat hal tersebut sebagai ancaman belaka. Sebab, sejumlah warteg sudah menghilangkan menu tersebut, karena kian ditinggal pelanggan.

Baca Juga: Gunung Sampah Di Cisalak Depok Tak Kunjung Dibenahi

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X