Viral di Medos, Sampah Berserakan dan Bau di Terminal Depok

RADARDEPOK.COM – Permasalahan sampah di Kota Depok belum juga usai. Sebelumnya, TPA Cipayung overload hingga terjadi penumpukan truk antre mau membuang sampah.

Terbaru, sebuah unggahan di media sosial (Medos) facebook (FB) akun Info Depok, dinarasikan Terminal Depok berubah menjadi tempat pembuangan sampah.

Nyatanya memang saat Radar Depok kelokasi sampah tersebut berserakan dan menimbulkan bau tak sedap.

Baca Juga: MPLS di Mampang Depok Berjalan Lancar

Dalam unggahan akun Donnie Sinaga, dia menyebutkan Terminal Depok kok skrg berubah jd tempat pembuangan sampah ?!. Kenapa ga sekalian ditumpuk di Balaikota aja ?!. Atas unggahan tersebut banyak warganet yang terheran-heran kenapa bisa menumpuk seperti itu.

Akun Dedeh Kurniasih misalnya. Dia mengomentari, harusnya dibuang didepan Kantor Walikota bang. Dari pada dibuang dipinggir jalan bantaran kali. Buat teguran juga tuh aparatnya biar pada mikir. Jangan mau makan gaji buta saja. Ngurus sampah aja kaga beres beres.

Lalu akun Sena Ponda mengomentari, kawasan ex terminal Depok yang notabene ditengah kota dan deket dengan gedung pusat pemerintahan Kota Depok memang paling komplit sebagai penggambaran carut marut nya competency pejabat Pemkot dari level atas hingga bawah.

Baca Juga: Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono : Guru PAUD Mesti Ciptakan Kelas Menyenangkan

Banyak sebagian ASN Pemkot Depok yang hari-hari lewat kawasan buat ngantor dari Stasiun Depok, acuh pastinya.

Jalanan samping ITC yang bolak balik dicor tapi ancur terus karena Pengawasan yang buruk.
Ex Terminal tanah negara yang dijual ke swasta dan mangkrak padahal bisa dibangun untuk alun-alun Depok.

“Banyak preman berkeliaran disekitaran terminal. Padahal lokasi di Margonda Raya epicentrumnya Depok. Ini kah hasil 4 periode leadership SDM dr PKS??,” tanya akun Sena Ponda.

Baca Juga: Warga Kukusan Depok Tenggelam di Perairan Cirebon, Jasad Ditemukan Kamis Siang, Ini Kata Tetangga

Kemudian, akun Herlina S menyebut, belum lama saya anter anak saya ke stasiun. Parkir mobil dekat situ. Alamak baunya tidak tahan aku. Apek nya lagi sandal ku ketinggalan sebelah di situ. Pas sampai rumah tak car-cari tidak ada sebelahnya. Pas diingat-ingat eehh ketinggalan di situ.

“Auto balik lagi ambil itu sebelahnya sendal incesss. Pikiran udah takut aja di buang di tempat sampah itu sama yang ada di situ. Eeh nyata nya masih ada itu sandal sebelah nya lagi menyendiri,” tulis Herlina.(***)