RADARDEPOK.COM - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tengah mewaspadai Virus Nipah yang berpotensi terjadi di Indonesia. Hal itu pertegas dengan Surat Edaran (SE) Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Nomor HK.02.02/C/4022/2023.
Dalam surat edaran itu, Kemenkes meminta pemerintah daerah, fasilitas pelayanan kesehatan, laboratorium kesehatan masyarakat, kantor Kesehatan pelabuhan, dan para pemangku kepentingan terkait untuk mencegah penyebaran Virus Nipah.
Baca Juga: Sepak Bola Jalur Langit, Jelang Piala Dunia U17, Ketua PSSI Mohon Doa Pada Pemuka Ponpes
Di Kota Depok, Dinas Kesehatan (Dinkes) akan melakukan berbagai upaya untuk mencegah penularan Virus Nipah. Tentunya, langkah yang diambil akan mengacu pada arahan dari Kemenkes.
Kepala Dinkes Kota Depok, Mary Liziawati mengatakan, penyakit emerging zoonotik yang disebabkan virus Nipah yang termasuk ke dalam genus Henipavirus dan famili Paramyxoviridae.
Baca Juga: Erick Thohir Rayakan Maulid Nabi Muhammad Bersama Para Santri di Jawa Timur
"Penyakit ini dapat ditularkan dari hewan, baik hewan liar atau domestik, dengan kelelawar buah yang termasuk ke dalam famili Pteropodidae sebagai host alamiahnya," kata Mary Liziawati kepada Radar Depok, Kamis (28/9).
Menurut Mary Liziawati, Virus Nipah bukanlah penyakit baru. Sebab, penyakit itu pertama kali diidentifikasi berdasarkan laporan wabah yang terjadi pada peternak babi di sebuah desa di Sungai Nipah, Malaysia pada tahun 1998-1999 yang berdampak hingga Singapura.
Baca Juga: LSI Denny JA : Prabowo Subianto dan Partai Gerindra Unggul di Jawa Barat, Ini Respon Pradi Supriatna
"Dari wabah tersebut, dilaporkan 276 kasus konfirmasi dengan 106 kematian atau 38,41 persen," jelas Mary Liziawati.
Sejauh ini, beber Mary Liziawati, belum ada kasus terkonfirmasi di Indonesia. Namun, Dinkes Kota Depok terus berkomitmen mengingatkan kepada masyarakat tentang Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
"Hingga saat ini, belum dilaporkan kasus konfirmasi penyakit virus Nipah pada manusia di Indonesia. Akan tetapi, beberapa penelitian atau publikasi telah menemukan adanya temuan virus Nipah pada kelelawar buah pada beberapa negara termasuk Indonesia," ungkap Mary Liziawati.
Baca Juga: Brand Festival Informa Electronics Detos Depok Lagi Diskon Gila Gilaan, Tunggu Apa Lagi
Sejak tahun 1998 hingga saat ini, sebut Mary Liziawati, telah dilaporkan sebanyak 700 kasus pada manusia dengan 407 kematian di lima negara yakni Malaysia, Singapura, India, Bangladesh, dan Filipina.
"Wabah terkini dilaporkan pada 4 Januari hingga 13 Februari 2023 di Bangladesh dengan 11 kasus yakni 10 kasus konfirmasi dan 1 probable dan 8 kematian," tandas Mary Liziawati.