pendidikan

Tim Pengmas FK UI Beri Penyuluhan Stunting dan Penyakit Anemia Kepada Masyarakat di Kampung Lio Depok

Sabtu, 16 Desember 2023 | 11:46 WIB
Kegiatan Pengenalan Penyakit Anemia oleh Tim Pengmas FK UI (Indra Siregar)

RADARDEPOK.COM -  Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak.

Seorang anak dikatakan stunting bila hasil pengukuran berat badan dan tinggi badannya di bawah normal.

Menurut data dari UNICEF dan WHO, prevalensi stunting di Indonesia menduduki peringkat ke-27 dari 154 negara atau posisi ke-5 di Asia. Tepatnya lebih dari 6 juta anak Indonesia mengalami stunting.

Baca Juga: BMI Depok Gerak ke Aksi Rumah ke Rumah, PDI Perjuangan Solid Menangkan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD

Stunting pada anak dapat disebabkan berbagai hal salah satunya karena lahir dari ibu yang mengalami anemia sebelum dan saat mengandung.

Saat hamil, janin akan menggunakan zat gizi yang telah tersimpan pada tubuh ibunya, sehingga seorang Perempuan perlu memperhatikan asupan gizinya sebelum hamil atau sejak masa remaja agar bayi yang dilahirkannya di masa depan terhindar dari resiko stunting.

Selain menyebabkan resiko peningkatan stunting pada anak yang dilahirkan, anemia juga dapat menurunkan produktivitas.
Anemia merupakan kondisi penurunan jumlah sel darah merah atau konsentrasi hemoglobin (Hb) di dalamnya.

Baca Juga: Enggak Nyesel deh! Bayar Rp60 Ribu Kamu bisa Camping Seru Bareng Keluarga di Tempat Wisata ini, ada Curug dan Waterboomnya

Anemia ditandai dengan kadar nilai Hb dibawah normal. Sel darah merah terbentuk dari gabungan protein hemoglobin dan zat besi (Fe).

Hemoglobin akan berikatan dengan oksigen (O2) dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh.

O2 diperlukan tubuh manusia agar dapat berfungsi dengan baik. Gejala anemia dikenal di Masyarakat dengan 5L Lesu, Letih,Lemah, Lelah,dan Lalai.

Baca Juga: Masih Bingung Liburan Tahun Baru Kemana? Yuk Camping Ground Pinggir Sungai di Lembah Kaliandra Sentul, Suasananya Asri Banget dan Airnya Super Jernih!

Anemia dapat terjadi akibat kurangnya asupan makanan kaya Fe seperti sumber pangan hewani (ikan, ayam, sapi dan lain sebagainya), pendarahan (saat menstruasi atau mengalami luka yang parah), atau menderita penyakit tertentu seperti malaria.

Di Indonesia, anemia karena kekurangan zat besi menjadi yang paling banyak terjadi. Oleh karena itu untuk mencegah anemia, program pemberian tablet tambah darah (TTD) secara rutin diterapkan di sekolah-sekolah untuk mencegah anemia pada remaja putri.

Pencegahan stunting pada anak dengan mencegah terjadi anemia pada remaja putri sejalan dengan salah satu tujuan dari Sustainable Developments Goal atau SDGs ke 2 Zero Hunger.

Halaman:

Tags

Terkini

LDKS jadi Fondasi Kepemimpinan Siswa SMKN 3 Depok

Rabu, 17 Desember 2025 | 23:15 WIB

Perayaan Natal TK dan SD Kwitang 8 PSKD Penuh Sukacita

Senin, 15 Desember 2025 | 21:57 WIB