RADARDEPOK.COM - Sedikitnya 630 keluarga penerima manfaat (KPM) Kelurahan Krukut, Limo, Depok menerima Bansos Beras Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) jatah Januari, pekan lalu. Pembagian beras dilakukan sebelum masa tenang kampanye Pemilu 2024.
Koordinator sistem layanan rujukan terpadu (SLRT) Kelurahan Krukut, Mulyani mengatakan, pendistribusian bansos beras CPP jatah Januari 2024 merupakan lanjutan dari pemberian bansos CPP yang telah dilaksanakan pada tahun 2023 silam.
"Bansos beras CPP yang kami dibagikan sekarang merupakan pendistribusian yang ke tiga kalinya, memang ada perubahan penerima manfaat karena disesuaikan dengan data terbaru," ujar Mulyani kepada Radar Depok.
Kasi Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Kelurahan Krukut, Sriwati mengatakan, pendistribusian bansos beras CPP merupakan salah satu program sosial yang digulirkan Kemensos, dalam kerangka membantu warga kurang mampu memenuhi kebutuhan pangan.
"Bansos beras CPP sudah digulirkan pemerintah sejak tahun 2023 dan dilanjutkan pada tahun ini, kami berharap pendistribusian bansos beras CPP dapat meringankan warga kurang mampu dalam memenuhi kebutuhan pangan," kata Sriwati.
Lurah Krukut, Jamaludin menyebut, meskipun secara umum kondisi ekonomi masyarakat relatif terus membaik pasca Pandemi Covid 19. Namun, masih cukup banyak warga yang masih membutuhkan bantuan komoditas pangan dalam memenuhi kebutuhan pokok.
Baca Juga: Lurah Pangkalanjati Baru Depok Ajak Balita Ditetesi Vitamin A
"Memang kondisi ekonomi masyarakat terus membaik, tapi itu belum menyentuh pada semua warga dan masih cukup banyak warga yang membutuhkan bantuan sosial pangan. Mudah-mudahan Bansos beras CPP ini dapat meringankan beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari hari," tegas Jamaludin.
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Krukut, Husin Tohir juga menyambut baik realisasi bantuan sosial beras Cadangan Pangan Pemerintah.
"Bansos CPP masih dibutuhkan masyarakat, kami berharap program Bansos beras CPP dapat terus digulirkan hingga kelak kondisi ekonomi masyarakat benar benar sudah puluhan," tutup Husen Tohir.***