RADARDEPOK.COM–Begal payudara masih saja terjadi di Kota Depok. Kali ini, aksi bejat itu menimpa IN (50) pada Senin (19/2) di dekat Tol Desari, Pancoranmas, Kota Depok. Peristiwa itu bermula ketika IN hendak pulang ke rumahnya, usai membeli makanan sekitar pukul 19:30 WIB.
Cucu Korban, Erna menceritakan, sebelum begal payudara menimpa neneknya tersebut, IN pulang seorang diri usai membeli makanan. Padahal, ia sudah menawarkan tumpangan untuk mengantar korban.
Baca Juga: Mau Order Kuliner Tapi Mendadak? Dapur Bu Sastro Solusi Terbaik, Langganannya Artis Papan Atas
“Sebelumnya nenek sudah saya tawarkan tumpangan. Tetapi dia menolak,” tutur Erna, Rabu (21/2).
Erna mengaku sempat khawatir, karena warung yang biasa jualan di dekat terowongan Tol Desari sedang tidak jualan. Kekhawatiran lainnya, timbul karena penerangan lampu yang juga tidak ada di terowongan tersebut.
“Kami nawarin mau diantar atau tidak? Karena warung nasi uduk sama warung seblak yang biasa jualan itu lagi tutup semua. Selain itu, lampu jalan di pinggir tol itu juga mati semua,” jelas Erna.
Berdasarkan informasi dari korban, sambung dia, ketika korban sedang jalan seorang diri, tiba-tiba korban melihat ada orang tak dikenal sedang duduk dekat pohon. Baru separuh jalan, tiba-tiba payudara korban diremas pelaku.
“Pas nenek jalan di dekat terowongan itu ada orang lagi duduk, pakai motor. Begitu dia jalan sampai pertengahan terowongan, tiba-tiba orang tadi meremas payudara nenek,” tutur Erna.
Setelah melakukan aksi bejatnya, pelaku kemudian langsung kabur lewat terowongan tersebut. IN yang menjadi korban begal payudara itu pun kaget, lalu berteriak. Namun saat dipintai keterangan ciri pelaku, korban mengaku tidak ingat wajahnya.
“Orang itu kabur begitu ada motor lain yang mau lewat terowongan juga. Kami tanya pelaku pakai motor apa tapi nenek tidak tahu. Dia cuma inget orang itu pakai jaket Shopee,” ungkap Erna.
Baca Juga: Glamping di Puncak ini Hidden Gem Banget! Bisa Camping di Pinggir Danau, Suasananya bikin Syahdu
Berdasarkan pengakuan Erna, di lokasi tersebut memang sangat sepi dan minim penerangan. Warga sekitar juga sudah sering mengeluh, dan meminta agar wilayah sekitar itu diberikan penerangan, namun hingga saat ini belum terealisasi.
“Entah kenapa jalan pinggir tol itu minim penerangan. Padahal jalanannya sepi dan sering ada tawuran. Kami sudah sering protes ke pihak tol, kenapa lampu di sini masih minim?. Tapi mereka abai begitu saja,” ungkap Erna.
Dia berharap, lokasi yang minim penerangan ini menjadi perhatian bagi pihak yang bersangkutan. Agar peristiwa serupa maupun tindak kriminal lainnya tidak kembali terjadi, karena sudah sangat meresahkan warga sekitar.