metropolis

Dinkes Pastikan Takjil di Depok Aman

Kamis, 4 April 2024 | 09:00 WIB
Tim Dinkes Kota Depok saat melakukan pembinaan dan pengawasan makanan takjil Ramadan disalah satu wilayah di Kota Depok

RADARDEPOK.COM Pemkot Depok terus memastikan kesehatan masyarakat, dengan melakukan pembinaan dan pengawasan makanan takjil Ramadan di sejumlah wilayah.

Kepala Dinas Kesehatanh Kota Depok, Mary Liziawati menjelaskan, pengawasan makanan takjil tersebut, sudah dilakukan di delapan lokasi di Kota Depok, sejak 25 Maret 2024.

Baca Juga: Buka Bersama Perbarindo Depok, Diskusi Tingkatkan Inofasi Layani Nasabah

Lokasi yang sudah dikunjungi antara lain pedagang di Perumahan Permata Depok, Jembatan Serong Cipayung, Depan Komplek Timah, Mekarsari. Kemudian pedagang di Taman Merdeka, Perumahan Pondok Sukmajaya, Setu Cilodong dan sekitar Grand Depok City (GDC),” ujar dia Kepada Harian Radar Depok, Rabu (3/4).

Mary Liziawati mengatakan, pengawasan takjil Ramadan dilakukan dengan melakukan metode komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE). Serta pemeriksaan kandungan berbahaya pada pangan berisiko.

Baca Juga: TPA Cipayung Depok Overload, Kelurahan Cilangkap Depok Antisipasi Sampah Menumpuk saat Lebaran 2024

Kami lakukan pemeriksaan formalin pada mi kuning basah, boraks pada bakso, methanio tallow pada pangan berwarna kuning maupun rhodamin pada pada pangan berwarna merah,” tutur Mary Liziawati.

Mary Liziawati menjelaskan, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan ditemukan mi kuning basah yang mengandung formalin. Penjual menyatakan bahwa mi kuning basah tersebut dibeli dari supplier dan produsen yang bukan berasal dari wilayah Kota Depok.

Baca Juga: Terjerat Utang, Buruh Lepas di Depok Gantung Diri : Tinggalkan Surat Wasiat Permintaan Maaf

Selanjutnya, tambah Mary Liziawati, pihaknya meminta agar bahan makanan yang mengandung zat berbahaya untuk tidak dipakai atau dijual. Selain itu juga memberikan edukasi kepada pedagang pangan berisiko untuk melakukan pemilihan bahan pangan dengan bijak.

"Tentunya tidak tergiur dengan harga murah yang ditawarkan penjual. Jadi harus lebih cermat dalam memilih bahan makanan, jangan karena murah saja tetapi dilihat kualitasnya,” ungkap Mary Liziawati. ***

Tags

Terkini