metropolis

Supian Suri Usulkan Hadirnya Sekolah Negeri Inklusi di Depok, Walikota Segera Diskusi dengan Pakar

Minggu, 5 Mei 2024 | 18:54 WIB
Sekda Kota Depok, Supian Suri, dan Walikota Depok, Mohammad Idris saat berinteraksi dalam Semarak Hardiknas 2024 di Alun Alun Kota Depok, Kecamatan Cilodong, Sabtu (4/5). (GERARD SOEHARLY/RADAR DEPOK)

RADARDEPOK.COM-Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok, Supian Suri mengusulkan adanya sekolah inklusi di wilayahnya untuk memaksimalkan pendidikan bagi kaum difabel.

Ide cemerlang itu diungkapkan Supian Suri menjawab tantangan dari Walikota Depok, Mohammad Idris dalam kegiatan Semarak Hardiknas 2024 di Alun-Alun Kota Depok, Kecamatan Cilodong, Sabtu (4/5).

Baca Juga: Bukan Hanya Keseruan Camping, Aktivitas rafting yang menantang Juga Tersedia di Sini, Pastinya Kamu Betah

Menurut Supian Suri, hadirnya sekolah inklusi di Kota Depok dapat meningkatkan serta memaksimalkan dunia pendidikan, terutama bagi penyandang disabilitas.

"Mungkin sekolah inklusi ini dibuatkan sekolah negeri inklusi, ini bisa kita buatkan, ditambahkan dan dipusatkan," ungkap Supian Suri.

Di samping itu, usul Supian Suri, sekolah negeri inklusi itu dibuat terpusat dengan tenaga pengajar yang profesional.

Baca Juga: Bikin Ngiler, ini Resep Nasi Goreng Ijo yang bakal bikin Kamu Ketagihan

"Dengan guru-guru yang mumpuni di sana dan terpusat, dari pada kita tersebar, tapi satu-satu akan repotkan, lebih baik ada sekolah tematik untuk inklusi,” beber Supian Suri.

Menanggapi usulan itu, Walikota Depok, Mohammad Idris memastikan akan menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan berbagai pihak untuk membahas ide cemerlang dari Supian Suri.

“Ketika pak sekda mengusulkan membangun satu sekolah inklusi, nah ini kita harus FGD, kita harus undang pakar pakar, pakar psikologi, pakar pendidikan. Apakah memang harus dikhususkan begitu lebih efektif, atau seperti sekarang disebar di setiap sekolah,” jelas Mohammad Idris.

Baca Juga: Wow! Tempat Wisata ini Satu satunya yang punya Wahana Bianglala Raksasa di Tepi Pantai, Tiketnya Masuknya cuma Rp15 Ribu

Mohammad Idris mengaku, pihaknya telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) agar setiap sekolah menerima murid disabilitas atau inklusi. Meski begitu, dia mengaku, hal itu membuat guru mengalami kesulitan dalam pelaksanaannya.

“Memang resikonya ekstra banget bagi seorang guru, kalau misalnya memberikan soal satu, nah yang berkebutuhan khusus ini kan lambat, jadi perlu waktu tambahan dan sebagainya, dan mereka minta dipisah, itu dilihat nanti efek psikologinya seperti apa,” beber Mohammad Idris. ***

Tags

Terkini