“Kami bersama Hiswana Migas, melakukan monitoring secara intens terhadap penerapan penggunaan KTP oleh konsumen, saat membeli elpiji 3 kg di pangkalan resmi Pertamina. Dan hasilnya, sudah dapat diterapkan dengan baik,” ucap Fadlan.
Fadlan menambahkan, pangkalan sebelumnya sudah dibekali dengan Merchant Apps MyPertamina (MAP) untuk mendata konsumen yang membeli elpiji 3 kg menggunakan KTP.
“Caranya mudah, konsumen hanya menunjukan KTP saat hendak membeli elpiji 3 kg dan membawa tabung kosong. Kemudian, pangkalan akan mencatat di dalam sistem tersebut supaya terdata,” kata Fadlan.
Selain itu, Fadlan juga menyampaikan, terkait stok elpiji 3 kg di Kota Depok, saat ini dalam kondisi aman dan cukup.
Baca Juga: PDIP Kerahkan Ribuan Kader Menangkan Supian Suri di Pilkada Depok
Di lokasi yang sama, Ketua DPC Hiswana Migas Depok, Ahmad Badri mengatakan, proses pendataan dengan sistem MAP berjalan lancar. Sebelumnya, Hiswana Migas mengumpulkan semua agen sebanyak 50 unit, dan memberitahukan kalau mulai Juni 2024 ini semua pangkalan harus 100 persen MAP. Artinya, setiap transaksi itu harus menunjukan KTP.
“Masyarakat saat ini harus sudah mulai terbiasa untuk membawa KTP saat membeli elpiji 3 kg subsidi, yang mana elpiji ini diperuntukan hanya untuk masyarakat kurang mampu,” ujar Ahmad Badri.
Baca Juga: RSUD ASA Depok Serius Wujudkan Birokrasi Bersih : Canangkan Pembangunan Zona Integritas
Dia menambahkan, pangkalan elpiji 3 kg sebelumnya sudah mendapatkan sosialisasi dari agen, terkait tahapan baru pencatatan transaksi elpiji 3 kg melalui sistem MAP. Sehingga, pangkalan sudah siap untuk penerapannya. Masyarakat juga tidak perlu khawatir terhadap keamanan data pribadi konsumennya.
"Data pribadi kami jamin aman ya, dan jangan khawatir disalahgunakan. Karena sudah dijaga dengan programnya," kata Ahmad Badri.
Sementara itu, salah satu pangkalan gas di Cagar Alam, Sairi mengatakan, pihaknya sudah menerapkan MAP kepada konsumen.
"Kami sudah jalankan MAP dan tidak ada kendala," tandas Sairi. ***