metropolis

Resiko Ekonomi Global Merambat : Kinerja APBN Mei 2024 di Jawa Barat Tetap Positif

Jumat, 28 Juni 2024 | 06:00 WIB
ilustrasi

RADARDEPOK.COM - Dinamika geopolitik global yang terus meningkat perlu selalu diwaspadai. Rantai pasok global masih rentan, suku bunga global masih tinggi, serta pertumbuhan ekonomi global stagnan dan cenderung melemah.

Kinerja ekonomi Jabar triwulan I 2024 tumbuh sebesar 4,93%, berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp683,50 triliun dan atas dasar harga konstan mencapai Rp427,98 triliun.

Baca Juga: Bukan Sekadar Aksesori, ini Fungsi End Cap Muffler Sepeda Motor

Surplus neraca perdagangan April 2024 berlanjut di angka USD 1,56 miliar. Nilai tersebut ditunjang oleh surplus komoditi Non migas sebesar USD 1,64 miliar, sedangkan komoditi Migas defisit sebesar USD 84,65 juta. Nilai ekspor tercatat USD 1,56 miliar, tumbuh 10,84%, sementara impor sebesar USD 0,94 miliar, tumbuh 31,88%.

Inflasi tetap terkendali seiring tekanan harga pangan yang mulai mereda. Pada Mei 2024 terjadi inflasi di Provinsi Jawa Barat sebesar 2,78% (yoy) dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,81. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Bekasi sebesar 3,21% dengan IHK sebesar 107,41.

Baca Juga: Solusi Digital Smart Water Meter dari Indibiz Energi Terbukti Membantu Operasional Bisnis PT Tirta Asasta Depok

Harga beras dan cabai sudah kembali normal pasca lebaran. Beras merupakan komoditas penyumbang deflasi tertinggi dengan mengalami penurunan sebesar 0,22% dibandingkan bulan sebelumnya. Stok cadangan beras di Jawa Barat tetap terjaga. Hingga akhir Mei 2024, BULOG Kanwil Jabar telah menyerap sekitar 185 ribu ton, melebihi target sebesar 164 ribu ton,” tulis rilis DJP yang dikirim ke Radar Depok, Kamis (27/6).

Pertumbuhan ekonomi yang terjaga solid berdampak positif pada penurunan tingkat pengangguran di bawah level pra-pandemi. Di Jawa Barat, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Februari 2024 sebesar 67,34% naik 0,59 persen poin. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 6,91% turun 0,98% poin.

Baca Juga: DAM Gelar The 28th Astra Honda Motor Technical Skill Contest 2024

Realisasi Belanja Negara mencapai Rp65,86 triliun (53,36 persen dari pagu APBN), atau tumbuh 62,83 persen (yoy). Komponen Belanja Pemerintah Pusat (BPP) terealisasi sebesar Rp36,006 triliun (72,23 persen dari pagu APBN), pertumbuhan terjadi pada semua jenis belanja, pertumbuhan terbesar pada belanja Modal sebesar 413,37 persen atau senilai Rp6,91 triliun,” lanjut DJP.

Realisasi TKD sebesar Rp29,86 T atau 40,58 persen dari pagu dan tumbuh sebesar 15,62 persen pertumbuhan terjadi di semua jenis Dana Transfer. Realisasi terbesar pada DAU sebesar Rp17,45 triliun yang sebagian besar merupakan penyaluran DAU Block Grant.

Baca Juga: Milad ke 5, Yayasan Ar Royyan Kalimulya Komitmen Ciptakan Generasi Penerus yang Berakhlak

APBN memberi dukungan terhadap pengendalian inflasi diantaranya melalui intervensi ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan keterjangkauan harga dengan realisasi sebesar Rp765,01 miliar dari pagu Rp2,46 triliun, yang digunakan untuk penghapusan kemiskinan ekstrim, prevalensi stunting, peningkatan investasi, penurunan tingkat pengangguran. Sementara, untuk bantuan sosial sudah tersalurkan Rp8,18 triliun bagi 20,14 juta KPM.

Untuk pembangunan Bidang Kesehatan di Jawa Barat, APBN juga memiliki peran penting melalui alokasi anggaran Bidang Kesehatan sebesar Rp2,81 triliun,” tandas DJP. ***

Tags

Terkini