RADARDEPOK.COM–Yayasan Plan Indonesia bekerjasama dengan SMK Informatika dan Damkar Kota Depok, mengembangkan Alat Peringatan Banjir dan menyalurkannya kepada warga RW7 Duren Mekar, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok, yang diserahkan di Posyandu Sawangan Elok RW7, Kamis (4/7).
Alat Peringatan Banjir tersebut, merupakan Program Urban Nexus Fase 2 Yayasan Plan Indonesia, yang dikembangkan dari tangan karya anak bangsa di Kota Depok dengan memanfaatkan barang-barang bekas.
Baca Juga: Warga Bogor Geger, Mayat tanpa Alat Kelamin Tersangkut di Pinggir Sungai Ciliwung
Penyaluran alat tersebut, diberikan dengan tujuan agar masyarakat lebih waspada akan datangnya banjir di lingkungan, melalui jangkauan suara alat tersebut yang mencapai kurang lebih 1kilometer (Km).
“Alat Peringatan Banjir dari Program Urban Nexus ini sebenarnya diinisiasi oleh kaum muda yang ada di Jakarta, dengan memanfaatkan barang-barang bekas,” ungkap Manager Urban Nexus Yayasan Plan Indonesia, Maulinna Utaminingsih, Kamis (4/7).
Kemudian alat ini dikembangkan kembali, kata Maulinna Utaminingsih, bekerjasama dengan Yayasan Kausa Resiliensi Indonesia (YKRI) dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), yang saat ini bernama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Baca Juga: Kalibrasi Kualitas Edukasi, AHM Gelar Kompetisi Instruktur Safety Riding
“Untuk Urban Nexus Fase 2 ini, dikembangkan lagi oleh kaum muda di Kota Depok. Bekerjasama dengan SMK Informatika dan Damkar Kota Depok. Ini kembali dikembangkan supaya lebih ramah lingkungan dan jangkauan suaranya lebih luas,” jelas Maulinna Utaminingsih.
Dia mengungkapkan, untuk komponen pada Alat Peringatan Banjir ini meliputi saklar utama, solar charge controller, aki kering, panel tenaga surya, radar toren, modul sirine, speaker, lampu sirine, volt-amp meter, terminal konektor, boks panel, dan kabel serabut.
“Sistem kerjanya itu seperti toren. Jika air mulai naik ke permukaan cukup tinggi, sirine nya akan berbunyi otomatis. Untuk estimasi waktu suaranya itu sesuai dengan keputusan bersama. Bisa 30 menit atau 1 jam,” jelas Maulinna Utaminingsih.
Baca Juga: Warga Bogor Geger, Mayat tanpa Alat Kelamin Tersangkut di Pinggir Sungai Ciliwung
Selain menyalurkan Alat Peringatan Banjir, Maulinna Utaminingsih mengatakan, pihaknya juga turut mengedukasi masyarakat tentang bagaimana caranya merakit. Hal ini dilakukan, untuk mengantisipasi jika suatu waktu ada kerusakan pada alat tersebut.
“Jika suatu saat ada kerusakan pada alat yang kami berikan, masyarakat bisa membenarkannya secara mandiri,” tutur Maulinna Utaminingsih.
Dalam kesempatan yang sama, Kabid Penanggulangan Bencana Damkar Kota Depok, Denny Romulo mengatakan, penyaluran Alat Peringatan Banjir ini merupakan agenda yang sudah dilakukan ketiga kalinya.