metropolis

Cuaca Ekstrim Terus Hantui Kota Depok, DLHK Catat Ada 6 Pohon yang Tumbang

Jumat, 12 Juli 2024 | 05:05 WIB
Kondisi nisan yang rusak setelah tertimpa pohon asem di Makam Kober, Kelurahan Pondok Cina, Kecamatan Beji, Kota Depok. (DOKUMEN DLHK KOTA DEPOK)

RADARDEPOK.COM-Hujan dengan intensitas berat dan angin kencang membuat banyak pohon di Depok tumbang. Hal ini membuat Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok menurunkan sejumlah personil guna tangani pohon tumbang.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok, Abdul Rahman mengatakan, pada awal Juli 2024 ini petugas DLHK telah menangani sebanyak enam pohon tumbang akibat hujan deras dan angin kencang di Kota Depok.

Baca Juga: Murah dan Ekonomis, Ini Resep Jamur Krispi Renyah dan Tahan Lama, Bisa Untuk Jualan

"Sampai awal Juli ini sudah enam pohon yang kita evakuasi, dengan 17 personel" kata Abdul Rahman kepada Radar Depok, (10/7).

Abdul Rahman menuturkan, pohon yang tumbang tersebar dibeberapa titik. Yaitu di Jalan Ir Juanda, Jalan Bojong Pondok Terong Kecamatan Cipayung, Jalan Jambu Kecamatan Pancoran Mas, Jalan Jembatan Serong Kecamatan Cipayung dan Makam Kober Kecamatan Beji. Dia menambahkan, dalam kejadian ini tidak ada warga yang terluka apalagi meninggal dunia.

"Ya terjadi di lima titik. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa," kata Abdul Rahman.

Abdul Rahman mengungkapkan, pohon yang tumbang merupakan pohon berkayu yang lumayan besar. Yaitu pohon tanjung, tropongan, dan asem. Sehingga membutuhkan alat yang pengoperasiannya menggunakan mesin.

Baca Juga: Kenang Masa Sekolah, Alumni SMA PGRI 4 Bogor akan Gelar Reuni 25 Tahun Silaturahmi tanpa Batas

"Kayunya itu lumayan tebal ya, makanya kita butuh cheinsaw. Selain itu kita ada pakai golok dan tambang juga," tutur Abdul Rahman.

Abdul Rahman menyebut, akibat pohon tumbang tersebut membuat asbes rumah warga rusak bahkan sampai membuat nisan kuburan hancur.

"Karena pohon tumbang itu menimpa rumah warga, ya asbesnya jebol. Selain itu menimpa tiang penerangan dan nisan juga, yasudah rusak," kata Abdul Rahman.

Kendati demikian, pihak DLHK terus berupaya melakukan pencegahan guna menghindari kejadian serupa terulang. Abdul Rahman mengungkapkan, karena cuaca ekstrim ini personil dikerahkan guna memantau keadaan disekitar. Seperti melakukan pemangkasan pohon menjuntai, pemeriksaan kondisi pohon, pengukuran usia pohon dengan alat ukur, regenerasi pohon, penghijauan yang berkesinambungan, hingga mensosialisasikan Perda Pohon No 11 Tahun 2022.

Baca Juga: PLN Ajukan Rp3 Triliun PMN 2025 Untuk Bangun Kelistrikan Daerah Terpencil

"Kita lakukan mitigasi juga ya. Mulai daru pemangkasan pohon, pemeriksaan kondisi pohon, pengukuran usianya, regenerasi pohon, penghijauan, dan sosialisasi pastinya," tandas Abdul Rahman.***

Tags

Terkini