RADARDEPOK.COM-Kesenian tari tradisional menjadi perhatian khusus Forum Genre Kelurahan Pondok Jaya, Kecamatan Cipayung, Kota Depok. Hal ini dibuktikan dengan pembukaan Sanggar Tari Anak yang bertujuan untuk mengembangkan minat seni tari tradisional di kalangan anak di kelurahan tersebut.
Bukan tanpa sebab, pembukaan Sanggar Tari Anak yang diinisiasi Forum Genre Kelurahan Pondok Jaya itu merupakan alternatif aktifitas positif bagi anak setiap hari Minggu.
Lurah Pondok Jaya, Denny Ferdian menjelaskan, Sanggar Tari Anak itu akan menjadi tempat bagi anak untuk belajar dan berlatih tari tradisional.
“Alhamdulillah telah terlaksana pembukaan Sanggar Tari Anak Kelurahan Pondok Jaya,” ujar Denny Ferdian Kepada Radar Depok, Minggu (8/9).
Menurut Denny Ferdian, adanya Sanggar Tari Tradisional di Pondok Jaya merupakan bentuk kepeduliannya kepada tarian tradisional Indonesia yang kalah dengan tarian modern.
“Dengan adanya sanggar tari ini, semakin memperkenalkan dan menumbuhkan kecintaan terhadap seni tari tradisional,” kata Denny Ferdian.
Selanjutnya, Denny Ferdian berharap, kegiatan tersebut dapat memperkaya pengalaman anggota seni tari dan mengajarkan pentingnya melestarikan budaya lokal.
“Semoga dengan hadirnya sanggar ini akan menambah dan menumbuhkan bibit generasi muda untuk ikut mencintai, menjaga dan melestarikan adat budaya yang beraneka ragam di Indonesia,” harap Denny Ferdian.
Baca Juga: Asosiasi UMKM Kota Depok Berharap Supian Suri dan Chandra Rahmansyah Menang Pilkada Depok 2024
Sementara itu, Duta Genre Depok 2023-2024 sekaligus Duta Genre Cipayung, Rahmat Ridho menjelaskan, kegiatan itu tidak hanya akan mengisi waktu luang anak dengan kegiatan yang bermanfaat, tetapi dapat membangun karakter, dan disiplin melalui seni tari.
“Nantinya akan menjadi kegiatan anak-anak di kelurahan Pondok Jaya setiap minggunya dalam mengisi aktifitas mereka di hari Minggu dengan kegiatan positif,” jelas Rahmat Ridho.
Rahmat Ridho mengatakan, alasan forum Genre Kelurahan Pondok Jaya mengadakan sanggar tari dilihat dari minat anak-anak terhadap tari tradisional yang cenderung menurun. Hal ini disebabkan maraknya budaya pop, dan teknologi modern yang menyita perhatian mereka.
“Untuk mengatasi tantangan ini, kami berinisiatif untuk menghidupkan kembali tari tradisional di kalangan anak-anak dengan membentuk sanggar tari ini,” kata Rahmat Ridho.