RADARDEPOK.COM - Pemkot Depok merehabilitasi empat sekolah tahun ini. Anggarannya bersumber dari Belanja Tak Terduga (BTT).
Wakil Walikota Depok, Imam Budi Hartono mengatakan, dalam beberapa kesempatan dan tanpa agenda resmi, dia dengan sengaja mengunjungi beberapa sekolah yang dilaluinya. Dari hasil tersebut, didapatkan banyak ruang sekolah yang tidak layak.
"Setiap melewati suatu tempat, Sawangan misalnya, yang pertama saya lihat ternyata banyak sekolah yang sudah lama sehingga mengalami kerusakan," ujar Imam Budi Hartono kepada Radar Depok, Senin (22/9).
Dari temuan di lapangan, terdapat ruang kepala sekolah yang rusak, sehingga mereka terpaksa pindah ke ruangan lain. Selain itu, beberapa ruang guru juga digunakan sebagai kelas, yang mengganggu proses belajar mengajar.
"Ada ruang - ruang yang rusak sehingga harus pindah ke kelas ruang lain untuk proses belajar mengajarnya," tambah Imam Budi Hartono.
Imam Budi Hartono meminta agar kondisi ini diperiksa secara menyeluruh dan menjadi perhatian dalam kebijakan perbaikan segera. Perbaikan infrastruktur pendidikan sangat penting untuk mendukung kenyamanan dan efektivitas pembelajaran bagi siswa dan guru.
"Tolong diperiksa sehingga menjadi kebijakan nanti segera diperbaiki," ucap Imam Budi Hartono.
Pada kesempatan lain, Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Disrumkim) Kota Depok, Dadan Rustandi mengatakan, tahun ini Disrumkim akan melakukan rehabilitasi pada empat sekolah dengan menggunakan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT). Rehabilitasi ini bertujuan untuk meningkatkan fasilitas pendidikan dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik bagi siswa.
"Menggunakan BTT karena adanya pergeseran anggaran. Walaupun sudah direncanakan tahun lalu, namun saat itu pagunya belum ditetapkan," ujar Dadan Rustandi.
Pengerjaan rehabilitasi dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama dimulai pada Agustus dengan proses tender awal, sementara tahap kedua saat ini masih dalam tahap pengadaan yang dikelola oleh Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa.
"Tahap pertama alhamdulillah sudah mulai ya, belum lama. Semoga untuk tahap kedua juga bisa secepatnya," kata Dadan Rustandi.
Dalam tahap pertama rehabilitasi, dilakukan perbaikan di dua sekolah, yaitu, Gedung SDN Sukamaju 4 dengan anggaran sebesar Rp 500 juta. Pekerjaan yang dilaksanakan meliputi perbaikan atap untuk meningkatkan kekokohan bangunan serta pengecatan empat ruangan kelas.
"Diperbaiki lagi atapnya, dilihat mana yang memang harus diperbaiki dan diganti. Lalu beberapa kelas juga kita cat ulang," ucap Dadan Rustandi.