RADARDEPOK.COM–Puting beliung menerjang sejumlah lingkungan di Kelurahan Duren Mekar, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok, pada akhir pekan kemarin.
Peristiwa ini mengakibatkan belasan rumah terdampak. Tidak hanya rumah saja, bahkan satu unit Posyandu roboh seketika. Saat ini, aparatur kelurahan tengah melakukan upaya agar bangunan yang terdampak puting beliung itu bisa segera ditangani.
Pelaksana Tugas (Plt) Lurah Duren Mekar, Ari Andriana menerangkan, puting beliung yang menerjang wilayahnya tersebut, diperkirakan terjadi pada Kamis (10/10) sekitar pukul 15:00 WIB hingga pukul 16:00 WIB.
“Puting beliung ini, terjadi berbarengan dengan hujan yang cukup lebat disertakan dengan angin yang sangat kencang,” jelas Ari Andriana.
Pada peristiwa alam tersebut, sambung Ari Andriana, ditotalkan sebanyak 19 rumah di lingkungan RW2 Duren Mekar terdampak. Kemudian, kanopi pada Posyandu Taman Melati Indah (Tamelin) RW9 Duren Mekar roboh seketika.
“Ada tiga RT yang rumahnya terkena dampak. RT2/2 ada lima rumah, RT3/2 ada 11 rumah, dan RT4/2 ada tiga rumah. Terus RW9 juga kena, itu kanopi dan atap Posyandu dengan luas kurang lebih 50 meter persegi juga kena,” ungkap Ari Andriana.
Baca Juga: Jaro Ade: UMKM bisa Tingkatkan Perekonomian Masyarakat
Didampingi Sekretaris Kelurahan Duren Mekar, Supriyadi mengatakan, karena sejumlah wilayah terdampak dari puting beliung tersebut. Jumat (11/10), aparatur kelurahan bersama Camat Bojongsari, Rijal Farhan langsung meninjau sejumlah bangunan yang rusak.
“Akhirnya kami meninjau rumah-rumah yang terkena bencana puting beliung bersama Pak Camat. Sebagai tindak selanjutnya, kami melakukan pendataan terhadap semua bangunan yang terdampak. Setelah kami data, kerusakan yang terjadi ini dominan pada atap dan kanopi,” jelas Supriyadi.
Jika rumah yang terdampak ringan tapi masih bisa ditanggulangi oleh warga, lanjut Supriyadi, pihaknya meminta kerjasamanya kepada masyarakat untuk saling gotong royong, guna meringankan beban mereka yang terkena dampak musibah.
“Warga bisa langsung merapikan secara mandiri kalau memang mengalami kerusakan ringan. Karena di sisi lain ada kondisi rumah yang cukup parah, dan harus diberikan bantuan,” ungkap Supriyadi.
Sehingga aparatur setempat akan melaporkan hal ini ke dinas terkait, mengenai penanggulangan dari bencana puting beliung ini.
“Bisa juga nanti kedepannya kami coba minta buatkan proposal, kami coba ke dinas terkait untuk diajukan dalam program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH),” ucap Supriyadi memungkasi.***