metropolis

Pembangunan RTLH di Depok Sisa 480 Unit

Selasa, 15 Oktober 2024 | 07:00 WIB
Tim Bidang Permukiman Disrumkim Depok sedang melakukan monitoring disalah satu RTLH yang sudah rampung, di Kelurahan Limo, Kecamatan Limo, Kota Depok. (DISRUMKIM DEPOK)

RADARDEPOK.COM - Pembangunan RTLH terus dikebut. Bahkan, dari 11 kecamatan yang ada di Kota Depok, enam diantaranya sudah rampung 100 persen. Menurut data Disrumkim Kota Depok, dari 1.380 RTLH yang dipugar, sekitar 900 unit rumah atau sekitar 65 persen sudah selesai pengerjaannya. Berarti menyisakan 480 unit lagi.

Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Disrumkim) Kota Depok, Dadan Rustandi menuturkan, rehabilitasi dan pembangunan RTLH di enam kecamatan telah berhasil diselesaikan. Keenam kecamatan tersebut adalah Kecamatan Cilodong, Kecamatan Sawangan, Kecamatan Tapos, Kecamatan Ciipayung, Kecamatan Cinere, dan Kecamatan Bojongsari.

Baca Juga: Pecinta Kopi Wajib Mampir ke Bulak Coffee Roasters Depok Ini, Kopinya Dijamin Enak Banget!

"Kalau yang merehab diawal periode itu sudah selesai 100 persen. Jumlahnya 348 rumah," kata Dadan Rustandi kepada Radar Depok, Senin (14/10).

Sedangkan pembangunan RTLH di lima kecamatan lainnya, yaitu Kecamatan Beji, Kecamatan Cimanggis, Kecamatan Limo, Kecamatan Pancoranmas dan Kecamatan Sukmajaya masih dalam prores pengerjaan. Meskipun penilaian persentase secara tepat belum bisa ditentukan, perkiraan saat ini menunjukkan bahwa progres telah mencapai 65 persen.

"Kalau ditanya berapa persen itu kan plus minus ya, tidak bisa secara pasti berapa persen karena kita tidak ada konsultan. Tapi kalau ditotal itu sekitar 800 hingga 900 unit," ucap Dadan Rustandi.

Baca Juga: Punya Sisa Roti? Buat Cemilan Roti Goreng Isi Fla Ini Aja, Lumer dan Miliki Tekstur yang Renyah Bikin Nagih Abis!

Meskipun saat ini masih dalam tahap progres, pembangunan RTLH terbilang tetap sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Dengan batas waktu penyelesaian yang tersisa sekitar tiga bulan, Disrumkim Kota Depok optimis dapat memenuhi target yang telah ditentukan.

"Yang masih progres juga masih lumayan banyak. Tapi yang sedang progres pun bisa ada yang dikatakan selesai," ucap Dadan Rustandi.

Misalnya, lanjut Dadan Rustandi, dana bantuan pemerintah sebesar Rp20 juta untuk masing-masing penerima telah digunakan dan disalurkan sesuai dengan ketentuan. Namun, banyak pemilik rumah yang memilih untuk menambah pekerjaan di luar program pemerintah. Hal ini membuat proyek terlihat seolah-olah belum selesai, padahal bantuan dari pemerintah telah rampung sesuai jadwal.

"Kalau seperti itu jangan dibilang belum selesai, tetapi ini nambah dengan uang pribadinya. Memang kebanyakan mereka nambah pengerjaannya," tutur Dadan Rustandi.

Terpisah, Teknik Tata Bangunan dan Perumahan Bidang Permukiman Dinas Perumahan dan Permukiman (Disrumkim) Kota Depok, Wahyu Hidayat mengungkapkan bahwa awalnya terdapat 1.381 RTLH yang direncanakan untuk dipugar. Namun, jumlah tersebut berkurang satu unit karena pemilik rumah memutuskan untuk tidak menerima bantuan.

Baca Juga: Mohon Doa Restu! Imam-Ririn Bawa Semangat Depok Berkarya Sejahtera untuk Semua, Siap Layani Masyarakat

"Akhirnya uang tersebut kita tarik dan kita kembalikan ke kas daerah," kata Wahyu Hidayat.

Setelah pengerjaan selesai, setiap pemilik rumah diwajibkan untuk menyusun laporan. Laporan ini bertujuan untuk mendokumentasikan penggunaan dana bantuan serta progres pembangunan yang telah dilakukan.

Halaman:

Tags

Terkini