RADARDEPOK.COM - Momen yang ditunggu-tunggu oleh semua warga Depok akhirnya tiba. Peresmian Depok Open Space (DOS) Tahap 2 resmi dibuka oleh Walikota Depok pada Minggu, (10/11).
Dilengkapi dengan berbagai fasilitas, membuat pengunjung betah lama-lama disana. Diawali dengan suara merdu penyanyi cilik dari Taman Musik, lalu dilanjutkan oleh pertunjukan palang pintu khas Betawi, membuat peresmian DOS 2 semakin meriah.
Tidak lupa, Pemkot Depok juga memberikan penghargaan kepada 14 pegiat unsur masyarakat yang berkinerja baik pada unsur pemerintahan. Merekja adalah Ketua RW9, Kelurahan Jatijajar, menerima penghargaan penggiat proklim terbaik. Dari sektor sosial ada Bambang Tabah, asal Taruna Siaga Bencana NIAT 12081163 sebagai penggiat taruna siaga bencana terbaik.
Lalu ada Tolhas Damanik sebagai penggiat pendidikan inklusi terbaik. Penghargaan penggiat PKK kota terbaik disabet oleh Sri Ayu Rahayu. Tidak ketinggalan, Naniek Kolektiva asal PKK Kecamatan Sukmajaya mendapat penghargaan penggiat PKK kecamatan terbaik.
Ketua Posyandu Kelurahan Jatijajar, Wuryani juga menyabet gelar penggiat PKK kelurahan terbaik. Pimpim Oktaviani Kirana dari Kader Posyandu Kelurahan Curug Cimanggis mendapat penghargaan penggiat penurunan stunting terbaik. Kamper Squad Jatimulya menjadi penggiat pokmas kelurahan terbaik. Disusul Srie Rahayu dari Pekka Kelurahan Pondok Jaya, Cipayung menjadi penggiat Pekka terbaik.
Satgas pengelolaan sampah tingkat kecamatan terbaik disabet oleh Ketua satgas sampah Kecamatan Cimanggis, penghargaan relawan shaber pungli terbaik diraih oleh Daud Sulaiman dari Kecamatan Bojongsari. Riskiyanti WUB Kecamatan Beji dinobatkan sebagai penggiat WUB terbaik dan terakhir Kemal Ananda Syafaat dinobatkan sebagai duta SMA nasional terbaik.
Walikota Depok, Mohammad Idris mengatakan, DOS 2 merupakan representatif wajah Kota Depok. Pemkot Depok menyadari, wajah kota yang ada sekarang perlu disesuaikan dengan perkembangan zaman, terutama setelah lebih dari 40 tahun dengan tampilan yang hampir sama sehingga perlu nuansa baru.
Baca Juga: Dengarkan Aspirasi Warga, Calon Walikota Depok Imam Budi Hartono Siap Benahi Banjir Pondok Duta
"Kota kita dikenal sebagai kota yang terbuka dan inklusif, sebuah karakter yang tercermin dalam tata kotanya," tutur Mohamad Idris kepada Radar Depok, Minggu (10/11).
DOS 2 dirancang sebagai ruang publik yang dapat menjadi tempat untuk bercengkrama, berbincang, dan berkomunikasi dengan siapa saja, tanpa batas. Menurutnya, komunikasi yang baik dan berkualitas adalah kunci untuk membangun keluarga dan masyarakat yang harmonis.
"Ada tiga tempat komunikasi dalam kehidupan kita. Pertama di rumah, tempat berinteraksi dengan keluarga. Kedua di sekolah dan ketiga di ruang publik seperti ini," beber Mohammad Idris.
Dua hal utama yang ditekankan dalam pengelolaan DOS 2 ini adalah kebersihan dan keamanan. Meskipun DOS 2 bersifat terbuka, tetapi nantinya tidak akan dibiarkan terbuka selama 24 jam. Agar tidak menimbulkan potensi resiko, DOS 2 akan memiliki jam operasional tertentu.
"Kita bareng-bareng membangun, menjaga kelestarian, akses stabilitasnya dari ruang-ruang publik seperti ini. Misalnya kebersihan, tolong diperhatikan. Untuk jam operasional juga nanti akan diatur ya," ungkap Mohammad Idris.
Balaikota Depok menjadi salah satu contoh ruang publik yang dihargai atas komitmennya dalam menjaga kesehatan dan kenyamanan warga. Bahkan, Balaikota Depok menerima penghargaan dari tingkat nasional dan Jawa Barat, serta diakui oleh Pusat Tentang Tobacco Internasional (International Tobacco Control) yang berbasis di Singapura. Penghargaan ini diberikan sebagai pengakuan terhadap penerapan kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di area Balaikota Depok.