RADARDEPOK.COM – Penyakit mulut dan kuku atau PMK menjadi mimpi buruk para peternak sapi atau hewan kurban. Fenomena ini menghantui sejumlah peternak di Kota Depok. Pasalnya, 12 dari 20 sapi yang berada di salah satu peternakan Tapos, diduga mengalami penyakit mulut dan kuku.
Namun hal tersebut dibantah oleh Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Depok, lantaran belum adanya laporan soal penyakit tersebut. Bahkan, pengecekan terhadap dua peternakan sudah dilakukan, hingga akhirnya 68 sapi divaksinasi sebagai bentuk pencegahan.
Baca Juga: MTsN Depok Sajikan Tiga Kelas Peminatan, Berikut Mata Pelajarannya
“Penyakit mulut dan kuku ini sangat mudah sekali menyebar. Sementara ini, ada beberapa kandang yang terkena,” ungkap salah satu peternak sapi, Edy Wijayanto, Senin (13/1).
Namun, sambungnya, peternak-peternak sapi di Tapos ini sudah memiliki pengalaman yang sudah mumpuni bertahun-tahun. Sehingga, sapi-sapi yang terindikasi mengalami penyakit mulut dan kuku langsung ditangani dengan sigap.
“Peternak-peternak di sini dapat menanganinya dengan mudah. Bentuk pencegahan serta penanganannya, langsung dilakukan oleh para peternak,” ungkap Edy.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) pada DKP3 Kota Depok, Dede Zuraida mengatakan, untuk sementara ini pihaknya belum menerima adanya laporan soal kasus dugaan penyakit mulut dan kuku tersebut.
“Tidak ada laporan kasus PMK. Mungkin kasus temuan di Tapos itu kejadian tahun lalu, tetapi hal itu tidak dilaporkan ke kami,” jelas Dede Zuraida.
Sebelumnya pada Sabtu (11/1), Dede Zuraida mengungkapkan, DKP3 Kota Depok melakukan vaksinasi terhadap 68 sapi di Tapos. Tepatnya di peternakan Lembu Mulyo dan Sapi Bagus. Di sana, pihaknya melakukan vaksin terhadap sapi-sapi yang sehat sebagai bentuk pencegahan PMK.
“Saat melakukan vaksinasi, kami tidak menemukan adanya penyakit mulut dan kuku pada sapi. Semuanya dalam kondisi sehat,” ungkap Dede Zuraida.
Baca Juga: SDN Utan Jaya Rawan Disegel Lagi, Siswanto Minta Pemkot Depok Segera Antisipasi
Berkaitan dengan pelaksanaan vaksinasi tersebut, Dede Zuraida membeberkan, DKP3 Kota Depok biasanya melakukan vaksinasi setahun dua kali (Vaksin dan booster), terhadap peternakan-peternakan yang tersebar di Kota Depok.
Menjelang Idul Adha, DKP3 Kota Depok sedang mengawasi serta mendata hewan kurban yang masuk ke Kota Depok. Untuk sementara ini, DKP3 Kota Depok belum mengantongi data hewan kurban yang masuk.
“Untuk data hewan kurban yang masuk ke Depok belum ada ya. Karena para peternak baru persiapan mencari lokasi yang menjual hewan kurban,” kata Dede Zuraida. ***