RADARDEPOK.COM – Robohnya atap beberapa kelas pada SDN Mekarjaya 29, tentunya sangat berdampak sistem pembelajaran. Hingga, ratusan peserta didik terpaksa harus melakukan kegiatan belajar di rumah.
Berdasarkan pantauan Radar Depok di lokasi, pada Kamis (13/1). Terlihat sejumlah kelas yang mengalami atap abruk sudah di pasang garis polisi, agar warga sekolah tidak mendekat ke kelas tersebut.
Dari kejadian ini, Kepala SDN Mekarjaya 29, Rika Kartini menjelaskan, terdapat satu kelas yang mengalami rusak berat dan empat kelas lainya juga ikut dikosongkan untuk meminimalisr dampak atap roboh tersebut.
“Yang terkena dampak paling parah satu kelas, lalu kita kosongkan sebanyak 4 kelas, karena satu rangkaian,” ujar dia kepada Radar Depok, Senin (13/1).
Baca Juga: MTsN Depok Sajikan Tiga Kelas Peminatan, Berikut Mata Pelajarannya
Selain itu, Rika Kartini mengatakan, akibat kejadian tersebut siswa kelas 1,2,3 dan 4 telah dilakukan kegiatan belajar dirumah dan kelas 5 dan 6 tetap masuk ke sekolah dengan menggunakan beberapa ruang kelas yang masih bisa digunakan.
“Setidaknya ada 120 siswa yang terdampak kegiatan belajarnya akibat musibah tersebut,” ungkap dia.
Rika Kartini mengatakan, juga bakal melakukan opsi untuk melakukan kegiatan belajar mengajar dengan menumpang pada sekolah terdekat, yakni SDN Mekarjaya 3.
“SDN Mekarjaya 3 juga sudah menawarkan untuk memakai kelas di sekolahnya, karena ada beberapa kelasnya yang kosong dan ini masih kita koordinasikan lagi,” kata dia.
Rika Kartini menjelaskan, usai kejadian tersebut, pihaknya langsung melapor kepada Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok untuk bisa dilakukan perbaikan kelas secepat mungkin dan bisa melakukan sistem pembelajaran normal.
“Disdik juga sudah melakukan peninjaukan kesini dan secepatnya akan segera melakukan renovasi dengan menggunakan dana Belanja Tidak Terduga (BTT) Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Depok,” kata dia.
Baca Juga: Ini Profil Kombes Abdul Waras, Kapolres Metro Depok yang Baru
Terkait kronologinya, Rika Kartini menjelaskan, kejadian tersebut terjadi pada Sabtu (11/1) pukul 22.30 WIB, saat itu bebarengan dengan kumpul warga di kediaman ketua RW setempat yang tak jauh dari lokasi kejadian.
“Tiba-tiba warga mendengar suara kencang ‘Grubuk’, setelah warga mencari sumber suara ternyata berada di SDN Mekarjaya 29,” ujar dia.
Rika Kartini mengungkapkan, penyebat atap sekolahnya roboh tersebut, dikarenakan bahan bangunan yang sudah lapuk dimakan usia. Sebab, gedung sekolah ini pertama dibangun pada 1983.