RADARDEPOK.COM – Ketua DPRD Kota Depok, Ade Supriyatna, angkat suara ihwal rencana adanya kurikulum khusus atau bahkan libur sekolah, saat Ramadan nanti. Diketahui, Pemerintah telah menyepakati ketentuan tentang libur sekolah saat Ramadhan 2025. Hasilnya bakal diumumkan segera.
Ade Supriyata mengaku, tidak mempermasalahkan soal wacana libur sekolah saat Ramadan. Asalkan memang sudah berdasarkan kajian mendalam.
“Menurut saya jika memang nanti libur, mesti ada semacam opsi pengawalan belajar. Selama libur, siswa mesti mendapat kegiatan yang positif. Jangan sampai nanti malah membuang waktu,” ungkap Ade Supriyata kepada Radar Depok, Senin (20/1).
Lebih lanjut, sambung Ade Supriyata, kejian juga harus meliputi seluruh sekolah. Termasuk yang non muslim. Tujuannya, kurikulum jangan sampai terganggu.
“Karena memang lama kan. Satu bulan,” tambah Ade Supriyata, politikus PKS ini.
Wakil rakyat asal Cimanggis ini menuturkan, mestinya saat Ramadan menjadi waktu untuk tetap mempertahankan kegiatan. Artinya proses belajar mengajar tetap berlangsung normal.
“Kajiannya harus mendalam. Anak-anak harus mendapat ruang ilmu yang tetap. Mendapat pelajaran,” tandas Ade Supriyata.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti memastikan tak ada istilah libur selama Ramadan.
"Jadi libur Ramadan itu. Bahasanya bukan libur Ramadan ya. Karena ada yang nulis libur Ramadan. Bahasanya pembelajaran di bulan Ramadan," kata Mu'ti kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, dikutip Minggu (19/1).
Mu'ti memastikan sistem pembelajaran di bulan Ramadan sudah dibahas oleh lintas kementerian. Mulai dari Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno, Menteri Agama Nasaruddin Umar, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, hingga Kantor Staf Presiden (KSP).
Kini, tinggal menunggu surat edaran bersama yang akan diterbitkan saja. Dia menegaskan bahwa bukan libur Ramadan, tetapi pembelajaran di bulan Ramadan.
"Tinggal tunggu saja terbit surat edaran bersama. Kata kuncinya bukan libur Ramadan tapi pembelajaran di bulan Ramadan. Gitu ya," ujar Sekjen PP Muhammadiyah ini.
Saat dikonfirmasi lebih lanjut soal skema pembelajaran saat Ramadan, dia enggan membeberkannya lebih detail. Ia hanya meminta untuk menunggu surat edaran bersama tersebut resmi diterbitkan.