RADARDEPOK.COM - SD Islam Fitrah (SDIF) Al Fikri yang terletak di Jalan Raden Saleh, Kelurahan/Kecamatan Sukmajaya, Depok, memiliki sistem pembelajaran bagi peserta didiknya yang sangat efektif dan tentunya dapat menyenangkan para siswa.
Salah satunya, siswa-siswi kelas 2 SDIF Al Fikri diajarkan tentang perubahan wujud benda secara langsung. Namun, dengan prakteknya yang menyenangkan, yaitu membuat puding dan jus.
Guru Kelas 2 SDIF Al Fikri, Khairina Oktaviani mengatakan, kegiatan ini merupakan implementasi pembelajaran tema wujud dan sifat-sifat benda, yang bakal terjadi di kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Tunjukan Toleransi Dengan Hadiri Perayaan Imlek 2025, Begini Harapan Supian Suri Di Tahun Ular Kayu
“Tujuannya untuk bereksperimen atau praktik tentang perubahan wujud dari cair ke benda padat dan dari benda padat menjadi cair, tetapi menggunakan cara yang seru dan pastinya mudah dipahami peserta didik,” ujar dia kepada Radar Depok, Kamis (30/1).
Khairina Oktaviani mengatakan, agar lebih memahami perubahan wujud benda, siswa kelas 2 diajak melakukan eksperimen pembuatan puding dan jus buah.
“Pada percobaan ini lanjutnya, siswa ditunjukkan pembuatan puding mengalami tiga perubahan wujud yakni mencair, menguap, dan membeku,” tutur dia.
Menurut dia, perubahan wujud benda ketika membuat puding. Sebab, adanya perubahan dari zat cair ke zat padat. Ketika, puding yang dipanaskan lalu dituang ke wadahnya akan berubah wujud menjadi padat.
“Ketika didiamkan pada suhu ruang atau kulkas pendingin, proses tersebut dinamakan membeku,” ungkap dia.
Selain puding, kata Khairina Oktaviani siswa juga membuat jus jambu yang merupakan sebuah proses pembelajaran perubahan bentuk benda padat kemudian dihancurkan dengan blender berubah bentuk menjadi benda cair.
Dengan adanya sistem pembalajaran ini, Khairina Oktaviani berharap bisa lebih memahami macam-macam perubahan wujud benda serta memahami pentingnya kerjasama di lingkungan Sekolah.
“Pastinya dengan adanya praktek langsung dapat menambah kepahaman siswa lebih cepat,” tutur dia.
Menurut dia, pembelajaran dengan metode ini lebih cepat diserap oleh peserta didik. Terutama siswa SD.
"Praktek yang dilakukan siswa, tentunya akan menambah pengetahuan dan pengalaman bermakna bagi mereka," tutur dia. ***