RADARDEPOK.COM – Pengurus Pelestari Olahraga Tradisional Indonesia atau Portina Kota Depok masa bakti 2025-2030, secara resmi dilantik, di Hotel Bumi Wiyata, Jalan Raya Margonda, Kecamatan Beji, Kota Depok, Selasa (11/2).
Pelantikan turut dihadiri oleh Sekretaris Umum Portina Jawa Barat Hadi Sumantri, Walikota Depok Mohammad Idris, Ketua KOOD Ahmad Dahlan, dan tokoh Depok Yahman Setiawan.
Ketua Portina Kota Depok, Irfan Januar mengucapkan, terima kasih telah dipercaya kepercayaan mengemban amanah sebagai Ketua Portina Kota Depok.
“Ini bukan hanya sebuah kehormatan bagi saya, tetapi juga sebuah tanggung jawab besar yang akan saya jalankan dengan sepenuh hati. Juga saya ucapkan terima kasih kepada kepada panitia penyelenggara serta semua pihak yang telah bekerja keras untuk menyukseskan acara ini,” kata Irfan Januar kepada Radar Depok.
Irfan Januar menerangkan, olahraga tradisional adalah warisan budaya bangsa yang harus dijaga dan dilestarikan. Karenanya, Portina Kota Depok berkomitmen untuk meningkatkan eksistensi olahraga tradisional.
“Kami juga berkomitmen memperkenalkan olahraga tradisional lebih luas kepada generasi muda, serta membangun ekosistem yang mendukung perkembangannya,” tutur Irfan Januar .
Lebih lanjut, terang Irfan Januar, olahraga tradisional adalah bagian dari identitas budaya Indonesia. Sayangnya, saat ini anak-anak lebih akrab dengan gadget dibanding permainan tradisional.
“Jika kita tidak bergerak sekarang, bisa jadi egrang, hadang, dan sumpitan hanya akan tinggal dalam buku sejarah,” terang Irfan Januar .
Untuk itu, sambung Irfan Januar, salah satu fokus utama Portina Kota Depok adalah regenerasi atlet muda, mulai dari tingkat SD, SMP, hingga SMA.
“Kami ingin memastikan bahwa olahraga tradisional tidak hanya dimainkan, tetapi juga menjadi jalur prestasi bagi anak-anak kita. Bahkan, kami akan membawa olahraga tradisional ini mendunia ke pentas internasional,” tegas Irfan Januar.
Irfan Januar menjelaskan, ada enam cabang olahraga tradisional (Oltrad) yang akan diprioritaskan, yakni Hadang-Olahraga strategi dan kecepatan, mirip seperti permainan kucing-tikus tapi dengan aturan kompetisi.
Kedua, beber Irfan Januar, Terompah Panjang atau melatih kerja sama tim dan keseimbangan, ketiga Egrang-Olahraga yang melatih koordinasi tubuh dan konsentrasi. Keempat, Sumpitan atau lahraga ketepatan tinggi yang berasal dari kearifan lokal.
Kemudian kelima Panahan Tradisional - Mewarisi keterampilan memanah khas nusantara, dan keenam Ketapel-Olahraga yang menguji ketepatan dan konsentrasi dalam membidik sasaran menggunakan alat sederhana berbahan kayu dan karet.