RADARDEPOK.COM – Ratusan siswa kelas 12, SMKN 2 Depok menggelar aksi protes di halaman sekolahnya. Mereka meminta kepastian jadwal foto angkatan yang yang saat ini belum dilakukan, termasuk soal tranparasi anggaran yang dipungut ke siswa.
Aksi protes dilingkungan sekolah ini sempat viral setelah videonya diunggah akun Instagram depok24jam, Selasa (25/2).
Dalam unggahan tersebut, ratusan siswa tersebut berkumpul menggunakan seragam di salah satu sudut sekolah, dengan berteriak meminta kejelasan soal kegiatan foto angkatan yang akan dilakukan oleh siswa.
Waka Hubinmas SMKN 2 Depok, Lely Mandalika menjelaskan, protes ini merupakan miskomunikasi antara pihak sekolah dan murid, yang ingin melakukan foto angkatan, sebelum lulus dari SMKN 2 Depok.
“Kami memang belum bisa memberikan tanggal pasti soal pelaksanaan foto angkatan tersebut, karena masih padatnya jadwal akademik yang harus dilalui oleh siswa kelas 12 ini,” ujar Lely Mandalika kepada Radar Depok,” Rabu (26/2).
Lely Mandalika mengatakan, saat ini siswa yang menginginkan foto angkatan tersebut baru menyelesaikan Praktik Kerja Lapangan (PKL). Bahkan, hingga akhir Januari 2025 ada siswa yang baru masuk sekolah.
“Memang dengan padatnya jadwal kelas 12, tetapi mereka tetap menuntut adanya foto angkatan,” ucap dia.
Lely Mandalika menjelaskan, saat ini juga pihak sekolah sudah memberikan solusi mengatasi permasalahan ini, dengan menentukan jadwal pasti prosesi foto angkatan tersebut, yang ada pada 6 April 2025 di Stadion Merpati dan 9-10 April 2025 di sekolah.
“Itu sudah dipertimbangkan sesuai dengan kalender akademik mereka yang kosong, jadi memang kami lagi mencocokan tanggal saja, agar tidak bentrok dengan jadwal akademik lainya,” kata dia.
Sebab, kata Lely Mandalika, para siswa tersebut hanya menginginkan kepastian tanggal, agar seluruh proses booking vendor dan tempat yang dibutuhkan bisa cepat dilakukan oleh para siswa.
“Tidak ada yang lain, memang hanya ingin meminta kepastian tanggal saja, jadi adanya aksi tersebut, ya mungkin ada provokasi juga, jadi seperti itu,” ungkap dia.
Soal tranparasi pengelolaan dana, Lely Mandalika menjelaskan, bahwa seluruh dana dikelola oleh siswa. Sekolah hanya memantau dan menyocokan jadwal pelaksanaanya, agar tidak mengganggu aktifitas belajar.
Baca Juga: Ramadan dan Idul Fitri, Semua Serba Rp50 Ribu di Ramayana : Catat Tanggalnya!