RADARDEPOK.COM – Penilaian Kampung KB Tingkat Provinsi Jawa Barat 2025 telah rampung. Hasilnya sangat baik. Kelurahan Mampang yang mewakili Kota Depok berhasil menyabet Juara 1.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB)Kota Depok, Nessi Annisa Handari, membenarkan hal tersebut.
Ia mengungkap, Kampung KB tingkat kelurahan berperan sangat strategis. Terlebih, memberikan manfaat serta mengikutsertakan secara luas kepada masyarakat dalam setiap programnya.
“Yang dimana, kami membangun sebuah wilayah kelurahan lebih berdaya, maupun dalam program kemasyarakat pembangunan,” ungkap Nessi Annisa Handari kepada Radar Depok.
Baca Juga: Kampung KB Mampang Wakili Depok Lomba ke Jabar
Nessi Annisa Handari menjelaskan, 19 innovasi program pada Kampung KB Kelurahan Mampang mencerminkan sinergi yang baik antar Pokja, Kader, maupun pihak Kelurahan, hingga menghasilan juara 1 dengan poin unggul sebesar 89,80.
“Dan itu, terbukti Kampung KB Kelurahan mampang yang kemarin telah kami tunjuk sebagai perwakilan pemerintah kota depok untuk di lombakan tingkat provinsi jawa barat,” jelas Nessi Annisa Handari.
Dalam prosesi penilaian, Nessi Annisa Handari menuturkan, dalam seleksi pertama, menghasilkan nilai tinggi. Lalu, seleksi kedua kembali mendapatkan nilai tertinggi. Hal ini, mencerminkan kader memahami tupoksinya dan mereka melibatkan seluruh divisi.
“Melihat bagaimana masing-masing seksi pokja nya, memahami tugas mereka masing-masing sehingga saat pelaksanaan berjalannya wawancara kami berjalan dengan selaras guyub,” tutur Nessi.
Nessi menerangkan, terkait keunggulan kampung KB mampang yang memanfaatkan potensi disulap menjadi Innovasi yang bervariasi, mulai dari kegiatan Kemasyarakatan seperti posyandu, Edukasi, monitoring.
“Bagusnya juga mereka melihat sebuah persoalan kemudian mereka mendiskusikan akhirnya lahir sebuah innovasi,” terang Nessi.
Dirinya juga menyetujui, Kampung KB Kelurahan mampang tidak hanya fokus pada program. Melainkan, mengaitkan seluruh unsur komponen di wilayah, seperti pentahelik, dan media.
“Yang bertujuan meluas, masyarakat dapat mengetahui program apa saja yang dijangkau kelurahan mampang,” kata Nessi.
Untuk penilaian tingkat nasional di tahun 2026, Nessi berharap pihak pemkot selalu bersinergi dengan pihak kelurahan untuk lebih mengevaluasi agar bidik point semakin unggul.
“Kami hanya tinggal membina dari pusat untuk penilaian di tahun 2026, yaitu sesuai dari kementrian kependudukan dan pembangunan keluarga,” ucap Nessi. Annisa Handari.